Demi Ekspansi, Nusantara Infrastructure (META) Siapkan Anggaran Jumbo

Rabu, 28 November 2018 | 06:14 WIB
Demi Ekspansi, Nusantara Infrastructure (META) Siapkan Anggaran Jumbo
[ILUSTRASI. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META)]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai melego bisnis telekomunikasi, kesibukan PT Nusantara Infrastructure Tbk tahun depan tak lantas berkurang. Perusahaan yang kini dikendalikan oleh dua pemegang saham baru yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia dan Indonesia Infrastructure Finance itu, minimal membutuhkan dana belanja modal Rp 3 triliun.

Patut dicatat, dana belanja atau capital expenditure (capex) minimal Rp 3 triliun di luar kebutuhan investasi jalan tol. Jadi total capex Nusantara Infrastructure tahun 2019 sejatinya bakal lebih dari itu.
 
Adapun alokasi biaya investasi proyek tol belum semuanya bisa ditetapkan karena beberapa masih dalam tahap studi. "Untuk akses Makassar New Port juga masih menunggu izin prinsip sehingga kami belum bisa menyampaikan total capex tahun depan," ujar Danni Hasan, Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk, Selasa (27/3).
 
Yang pasti, Nusantara Infrastructure berencana menjajaki berbagai sumber pendanaan untuk mencukupi kebutuhan capex 2019. Selain kas internal, mereka mempertimbangkan pinjaman perbankan dan penerbitan saham baru alias right issue.
 
Nusantara Infrastructure yakin, tak akan sulit mencari dana dari pihak ketiga karena rasio utang terhadap ekuitas masih memungkinkan untuk menambah utang. Sementara belum lama ini, restu dari rapat umum pemegang saham (RUPS) juga sudah mereka kantongi.
 
Perolehan pendanaan capex nanti untuk membiayai pengembangan bisnis jalan tol, pengolahan air bersih dan energi. Dalam bisnis jalan tol, Nusantara Infrastructure sedang menunggu izin prinsip pembangunan tol akses Makassar New Port 2 kilometer (km) yang merupakan penugasan dari pemerintah.
 
Nusantara Infrastructure juga tengah menanti izin prinsip pembangunan Tol Cikunir–Ulujami sepanjang 36,50 km dengan perkiraan biaya investasi Rp 22,5 triliun. Perusahaan berkode saham META di Bursa Efek Indonesia tersebut menargetkan izin prinsip bisa mereka peroleh pada tahun ini agar tahun depan masuk proses tender.
 
 
Tetap selektif
 
Tol Cikunir-Ulujami adalah bagian dari Jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3 prakarsa Nusantara Infrastructure bersama PT Triputra Utama Selaras, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk. Nusantara Infrastructure mendekap kepemilikan 65% dan Triputra 20%. Sisanya milik Adhi Karya dan Acset Indonusa.
 
Bidikan lain yakni Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) dan Tol Makassar-Marros. Nusantara Infrastructure berencana kembali memprakarsai pembangunan keduanya melalui konsorsium.
 
Meski terlihat berambisi mengerjakan banyak proyek jalan tol, Nusantara Infrastructure tetap selektif. Ketimbang panjang jalan, perusahaan itu lebih memilih potensi trafik kendaraan yang mungkin melintas.
 
Sementara dalam bisnis pengolahan air bersih, Nusantara Infrastructure melalui PT Potum Mundi Infranusantara sedang mengikuti lelang sistem penyediaan air minum (SPAM) Gresik berkapasitas 1.000 liter per detik dan proyek SPAM Subang berkapasitas 750 liter per detik. "Potum bermitra dengan beberapa perusahaan BUMN konstruksi," kata Ramdani Basri, Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk.
 
Kalau dalam bisnis energi, Nusantara Infrastructure akan fokus pada pembangkit listrik energi terbarukan (EBT). Saat ini, mereka sudah memiliki konsesi pembangkit listrik biomassa (PLTBM) Siantan di Kalimatan Barat dengan kapasitas 15 megawatt (MW) dan PLTA Lau Gunung berdaya listrik 15 MW.
 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler