Demi Genjot Kinerja, HKMU Menggelar Sederet Strategi Pemasaran

Selasa, 07 Mei 2019 | 08:32 WIB
Demi Genjot Kinerja, HKMU Menggelar Sederet Strategi Pemasaran
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) ingin memperbesar pasar ekspor. Perusahaan perdagangan dan manufaktur logam tersebut mengincar Kanada dan Australia.

Proyeksi HK Metals tersebut berkaca dari kinerja penjualan ekspor yang belum seberapa. Perusahaan tersebut mengaku, tahun lalu kontribusi penjualan dari luar negeri di bawah 10%. Dua contoh tujuan ekspornya ke Amerika Serikat (AS) dan Belanda.

Meskipun telah mengungkapkan niat, manajemen HK Metals tidak secara spesifik menyebutkan target nilai maupun kontribusi penjualan ekspor tahun ini. Yang pasti, secara keseluruhan mereka mengejar penjualan Rp 1,64 triliun. Target tersebut hampir dua kali lipat realisasi penjualan tahun lalu yang mencapai Rp 864,98 miliar.

Jejak pertumbuhan kinerja HK Metals paling tidak dalam dua tahun terakhir, memang tinggi. Penjualan mereka tahun lalu naik 1,74 kali ketimbang tahun 2017.

Agar target pertumbuhan dobel tahun ini tak meleset, HK Metals juga menggelar strategi lain. Mereka menjajal model penjualan produk secara langsung alias tanpa distributor.

Incaran HK Metals adalah proyek industri atau properti seperti rumah tapak dan gedung bertingkat. "Harapan bisa cepat berdampak pada kinerja di kuartal III nanti," kata Imelda, Sekretaris Perusahaan PT HK Metals Utama Tbk saat dihubungi KONTAN, Kamis (2/5).

Agenda lain, HK Metals bermaksud memperkuat penjualan ritel. Maklum, lini tersebut merupakan tulang punggung utama penjualan. Demi memuluskan rencana, mereka akan membuka cabang pemasaran baru.

Informasi saja, akhir tahun lalu HK Metals membuka cabang pemasaran anyar di Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur. Menurut mereka, penambahan dua cabang pemasaran cukup jitu mengerek kinerja selama triwulan pertama 2019.

Selama Januari-Maret 2019, HK Metals membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 54,79% year on year (yoy) menjadi Rp 356,59 miliar. Aluminium menjadi kontributor penjualan utama senilai Rp 154,38 miliar.

Penambahan cabang pemasaran tersebut memudahkan HK Metals menangkap peluang pasar yang sedang tumbuh. "Permintaan barang di industri aluminium memang masih tinggi, sehingga dengan peningkatan produksi yang terjadi di kuartal I langsung berdampak pada penjualan," terang Imelda.

Beruntung, kemampuan produksi HK Metals mumpuni di tengah tren kenaikan pasar tersebut. Perusahaan tersebut telah mengoperasikan dua dari tiga mesin produksi aluminium ekstrusi yang dibeli pada tahun lalu. Sebagai informasi biaya belanja mesin mencuil dana segar dari hasil initial public offering (IPO) yang total sebanyak Rp 235 miliar.

HK Metals yakin, investasi mesin tidak akan sia-sia. Mereka memperkirakan, permintaan aluminium tahun 2025 mencapai 1,5 juta ton. Sejauh ini, volume pasokan baru sebesar 1 juta ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler