Demi Mengurangi Utang, Sritex (SRIL) Memangkas Porsi Dividen

Rabu, 19 Juni 2019 | 08:18 WIB
Demi Mengurangi Utang, Sritex (SRIL) Memangkas Porsi Dividen
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex tengah berupaya menjaga kesehatan kinerja keuangannya. Salah satu caranya, emiten ini memutuskan mengurangi porsi pembagian dividen demi menambah likuiditas perusahaan.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) kemarin menyepakati pembagian dividen tahun buku 2018 sebesar Rp 61,35 miliar. Nilai ini turun 62% dibanding tahun buku 2017, Rp 163,6 miliar. Padahal, laba bersih SRIL tahun lalu naik 24% menjadi US$ 84,5 juta dari sebelumnya US$ 68,03 juta.

Sekretaris Perusahaan Sritex Welly Salam menjelaskan, penurunan dividen perusahaan dilakukan demi meningkatkan likuiditas. “Kami berusaha untuk mengurangi utang untuk menjaga leverage,” ujar dia, Selasa (18/6).

Setelah sebelumnya gencar berekspansi, Sritex saat ini memang tengah menghela napas sejenak untuk mengubah profil utangnya. Emiten tekstil ini telah melakukan beberapa cara, seperti refinancing dan pembelian kembali (buyback) obligasi.

Hasilnya, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) Sritexx per 2018 turun menjadi 1,64 kali, dari sebelumya sebesar 1,69 kali. Meski turun, namun level ini masih dekat dengan batas maksimum perusahaan, yakni sebesar 2 kali.

Tahun ini, Sritex menargetkan pertumbuhan penjualan 10%–15%. Target ini lebih kecil dibanding realisasi pertumbuhan tahun lalu sebesar 36%.

Menurut Welly, pertumbuhan 2018 merupakan efek dari terkonsolidasinya kinerja dua perusahaan yang sempat diakuisisi. "Tahun ini kembali normal karena tidak ada akuisisi," terang dia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:28 WIB

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali

Sejak April hingga pertengahan Agustus 2025, PT Karya Permata Inovasi Indonesia terus-menerus menjual saham DADA.

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:58 WIB

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi

Marketing sales PANI bakal turun 42% YoY menjadi Rp 3,5 triliun akibat siklus perlambatan di pasar properti.

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler