ILUSTRASI. Shell memacu upaya transisi dari bahan bakar fosil demi mengurangi emisi dan memenuhi energi rendah karbon global. REUTERS/Toby Melville/File Photo
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Royal Dutch Shell memacu upaya transisi dari bahan bakar fosil demi mengurangi emisi dan memenuhi kebutuhan energi rendah karbon global. Salah satunya dengan mengembangkan bahan baku kimia baru yakni minyak pirolisis dan bionaphtha untuk memasok olefin dengan jejak karbon yang lebih rendah.
Shell telah mulai menguji minyak pirolisis dan bionaphtha di cracker. Rencananya, dua bahan baku itu untuk memasok olefin dengan jejak karbon yang lebih rendah kepada pelanggan seperti produsen kimia Jepang yakni Asahi Kasei Corp.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.