Destry Segera Jalani Fit and Proper Test sebagai Deputi Gubernur Senior BI

Kamis, 09 Mei 2019 | 07:00 WIB
Destry Segera Jalani Fit and Proper Test sebagai Deputi Gubernur Senior BI
[]
Reporter: Abdul Basith | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Destry Damayanti menjadi calon tunggal untuk posisi Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Dalam waktu dekat, Destry akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR.

Kepastian ini disampaikan Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam rapat paripurna DPR, Rabu (8/5).  Uji kelayakan dan kepatutan ini dilakukan sebagai syarat bagi kandidat DGS BI untuk menggantikan Mirza Adityaswara yang segera selesai masa tugasnya pada Juli 2019. "Pimpinan DPR kembali berharap agar semua proses dilakukan secara transparan dan efektif," kata Bambang, kemarin.

Komisi XI DPR sebagai pihak yang akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan ini hingga kini belum membuat agendanya. Anggota Komisi XI DPR Johnny G. Plate menyatakan, Komisi XI DPR akan segera menggelar rapat untuk penentuan jadwal uji kelayakan dan kepatutan calon tunggal DGS BI tersebut.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun berharap, calon tunggal DGS BI yang diajukan  oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mampu menjaga sinergi di BI ke depan.

Pasalnya, DGS BI ini kelak akan menjaga sinergi kebijakan dengan dewan gubernur BI lainnya yang pejabat karier dari internal BI. "DGS harus bisa menjadi penopang kebijakan yang diputuskan rapat dewan gubernur," ujarnya.

Sinergi yang kuat akan membantu BI mencapai slogannya yaitu ahead the curve. Hal ini akan membuat target BI menjadi bank sentral terkuat dan terbaik di kawasan regional bisa terwujud.

Misbakhun menilai, kinerja BI selama ini pun cukup baik. Fungsi BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi diakui telah berjalan dengan baik. "Gejolak dan dinamika pasar bisa diantisipasi dengan bagus dan BI melakukan upaya antisipasi ini dengan sangat hati-hati," terang Misbakhun.

Meski telah menyampaikan kriteria DGS BI, Misbakhun masih belum bisa menyampaikan apakah calon tunggal yang diusulkan presiden memenuhi kriteria tersebut. Menurutnya, kualifikasi tersebut akan dilihat dalam uji kepatutan dan kelayakan.

Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih menyatakan kualifikasi DGS BI yang paling penting adalah harus memahami situasi pasar keuangan.
Kondisi ekonomi global yang dinamis memiliki pengaruh terhadap makro ekonomi Indonesia. Terlebih dampaknya terhadap pasar keuangan yang sangat cepat.
Situasi global perlu menjadi perhatian penting bagi DGS BI. Pasalnya, kondisi ekonomi global sebelumnya sempat membuat rupiah terpuruk di pasar keuangan. "Kondisi eksternal harus jadi perhatian DGS BI, ini poin penting," terang Lana.

Saat ini Destry menjabat sebagai Anggota Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Adapun, nama Destry mulai dikenal publik secara luas di tanah air setelah Presiden Jokowi menunjuknya jadi Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2015 silam.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler