Di Atas Rata-Rata

Sabtu, 15 Juli 2023 | 04:20 WIB
Di Atas Rata-Rata
[ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja]
Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kalau kita bicara orang yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata, tentu kita bisa sepakat orang ini langka. Mereka sangat sedikit jumlahnya dibandingkan orang yang mempunyai kemampuan rata-rata, bahkan bisa jadi hanya ada 1-2 orang saja dalam sebuah kumpulan. 

Tapi kalau kita melihat data kelulusan sarjana di beberapa perguruan tinggi besar Indonesia, orang di atas rata-rata ini sungguh luar biasa banyaknya. Ada begitu banyak mahasiswa kita dengan predikat cum laude.

Misalnya dari pengumuman kelulusan program sarjana di UGM tahun lalu, ada 62% mahasiswanya lulus predikat dengan pujian (magna cum laude) dan 34% yang berpredikat sangat memuaskan (cum laude). Sementara itu di UI tahun lalu ada sekitar 49% lulusannya yang menyandang predikat cum laude

Para sarjana yang mendapatkan IPK di atas 3,50 memang otomatis mendapatkan gelar cum laude atau istimewa.

Tapi seharusnya para cum laude adalah orang-orang istimewa berkemampuan 20%-33% di atas teman sekelas atau teman seangkatannya. Dan proporsi yang paling besar dalam sebuah kelas tentunya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan rata-rata. 

Itulah sebabnya orang-orang statistik menyebutkan kurva untuk sebaran data ini sebagai bell curve. Kurvanya memang mirip seperti bel dalam 2 dimensi, besar di tengah, mengecil di sisi kiri dan kanan.

Pada kurva dengan data yang terdistribusi normal, biasanya kurva memang benar-benar berbentuk seperti bel. Tapi melihat data para lulusan cum laude dari perguruan tinggi ini, kurvanya sudah pasti akan berat ke sisi kanan, sisi di atas rata-rata.

Anda bisa melihat sarjana yang di atas rata-rata ini bahkan lebih banyak dari sarjana yang berkemampuan  rata-rata.

Memang kadang masing-masing perguruan tinggi memiliki kategori sendiri untuk menentukan predikat cum laude ini. Tapi bagaimana pun batasannya, jelas ada yang salah dengan sistem penilaian dan pendidikan di perguruan tinggi kita. 

Entah para dosennya yang terlalu baik hati memberikan nilai A+ atau 100 untuk semua mahasiswa tanpa memeriksa dan melihat lagi hasil kerja atau tes. Atau mungkin semua jawaban mahasiswanya sama, sehingga sang dosen tidak bisa menangkap siapa yang menyontek atau memberikan contekan. 

Pasti ada kesalahan dalam sistem penilaian dan harus segera diperbaiki.  Kita tentu tidak mau, kehilangan kemampuan  mengidentifikasi bakat-bakat muda kita

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok

Permintaan safe haven yang semakin tinggi seiring ketidakpastian ekonomi di tengah tarif Trump membuat harga emas terus menanjak. 

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian

Pihak korban yang diwakili oleh Onny menuntut agar penyelesaian kasus Net89 tetap diselesaikan menggunakan pendekatan restorative justice (RJ).

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)
| Rabu, 02 April 2025 | 08:33 WIB

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)

Harga emas Antam (2 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.819.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,04% jika menjual hari ini.

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 02 April 2025 | 08:14 WIB

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025, berpotensi berada di bawah angka 5% year on year (yoy)

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya
| Rabu, 02 April 2025 | 08:00 WIB

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya

Pada segmen IPP Hidro dan Energi Terbarukan, di saat pendapatannya melonjak justru rugi bersihnya malah membengkak.

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30
| Rabu, 02 April 2025 | 07:00 WIB

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30

Goldman Sach mendekap saham BBCA sebanyak 885,66 juta pada 7 Maret 2025 dengan cost average basis di harga Rp 7.141 per saham.

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025

Kekhawatiran kondisi ekonomi AS akibat kebijakan tarif AS yang diumumkan pada Rabu (2/4) membuat pasar kurang bergairah. 

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN

PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan ini menjadi salah satu sumber besar kekayaan Dewi Kam, menurut Forbes.

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir
| Rabu, 02 April 2025 | 03:00 WIB

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir

Beberapa perusahaan Martua Sitorus maupun perusahaan yang berafiliasi dengan keluarganya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler