Diakuisisi Michelin, Saham Multistrada Arah Sarana Layak Trading Jangka Pendek

Kamis, 24 Januari 2019 | 07:13 WIB
Diakuisisi Michelin, Saham Multistrada Arah Sarana Layak Trading Jangka Pendek
[]
Reporter: Auriga Agustina, Avanty Nurdiana | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - ​​JAKARTA. Harga saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) melemah setelah Michelin resmi mengumumkan akuisisi atas saham MASA pada Selasa (22/1). Pada Rabu (23/1), harga saham MASA turun 1,96% di Rp 750. Padahal selama enam bulan terakhir, harga saham MASA naik 140%.

Michelin akan membayar US$ 439 juta untuk 80% saham MASA. Dengan kurs Rp 14.200 per saham, nilai akuisisi Michelin atas MASA Rp 6,23 triliun. Michelin akan mengambil saham milik Pieter Tanuri dan PT Central Sole Agency. Michelin juga akan menggelar penawaran tender atau tender offer atas sisa saham MASA dengan harga yang sama sesuai dengan aturan pasar modal.

 

Per 31 Desember 2018, saham tercatat MASA 9,18 miliar saham. Di mana mayoritas saham Michelin dimiliki oleh Pieter sebesar 20,6%. Sementara itu, Central Sole memiliki 16,67% dan Lunar Cresent Int Inc memegang 14,91%. Sisanya 47,83% dimiliki publik.

 

Jika menggunakan asumsi tersebut maka harga beli Michelin atas MASA adalah Rp 848 per saham. Harga tersebut lebih tinggi 13% dari harga pasar kemarin. Analis Reliance Sekuritas Kornel Wicaksono mengatakan, harga teoritis tersebut mencerminkan price earning ratio (PER) MASA mencapai 925 kali. Hitungan tersebut mengacu laporan keuangan kuartal III-2018.

 

Analis Indovesta Semesta Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai, efek dari akuisisi Michelin akan mengerek kas setara kas MASA naik 37 kali dan aset bisa bertambah 1,67 kali. Hingga kuartal tiga lalu, kas setara kas MASA sebesar US$ 12,15 juta.

 

Meski menarik, Aditya menilai, saat ini investor bisa membeli saham MASA, tapi untuk jangka pendek. Pasalnya utang MASA sangat besar. "Akhirnya membuat laba bersih tertekan," kata dia.

 

Aditya menyebut, kuartal III-2018, debt to equity ratio (DER) MASA di level 0,98 kali. Dia berharap Michelin berkomitmen mengurangi utang MASA sehingga bisa menghasilkan laba.

 

Kornel merekomendasikan wait and see saham MASA karena PER terlampau tinggi. Apalagi MASA hanya mencetak laba tipis di kuartal III-2018 setelah tiga tahun merugi. Di kuartal III tahun lalu, laba bersih MASA mencapai US$ 564.671 dari rugi US$ 5,06 juta di periode yang sama 2017.

Bagikan

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Subianto Kembali Reshuffle, Ada Menpora dan Menkopolkam Baru
| Rabu, 17 September 2025 | 15:43 WIB

Presiden Prabowo Subianto Kembali Reshuffle, Ada Menpora dan Menkopolkam Baru

Prabowo melantik Djamari Caniago resmi dilantik sebagai Menkopolkam dan Erick Thohir sebagai Menpora

BI Rate Turun 5 Kali Hingga September 2025 Demi Menopang Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 17 September 2025 | 15:19 WIB

BI Rate Turun 5 Kali Hingga September 2025 Demi Menopang Pertumbuhan Ekonomi

BI memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (Bps) menjadi 4,75% pada RDG yang digelar pada 16-17 September 2025.

BUVA Bakal Rights Issue Buat Ekspansi, Happy Hapsoro Profit Taking Rp 100 Miliar
| Rabu, 17 September 2025 | 13:00 WIB

BUVA Bakal Rights Issue Buat Ekspansi, Happy Hapsoro Profit Taking Rp 100 Miliar

Dalam waktu dekat, BUVA akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue.

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed
| Rabu, 17 September 2025 | 07:51 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed

Investor menanti hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur BI mengenai suku bunga acuan. Harap-harap cemas ini berbarengan arah suku bunga The Fed.

IPO Merdeka Gold (EMAS) Berpotensi Meraup Dana Rp 4,65 Triliun
| Rabu, 17 September 2025 | 07:44 WIB

IPO Merdeka Gold (EMAS) Berpotensi Meraup Dana Rp 4,65 Triliun

PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mematok harga initial public offering (IPO) di Rp 2.880 per saham.

Emiten Properti Nantikan Dampak Penurunan Suku Bunga ke KPR
| Rabu, 17 September 2025 | 07:35 WIB

Emiten Properti Nantikan Dampak Penurunan Suku Bunga ke KPR

ruang penurunan suku bunga yang masih terbuka membawa angin segar untuk penjualan properti di sisa tahun ini dan tahun depan.

TLKM Menghapus Posisi Wakil Direktur Utama dan Munculkan Direktur Legal
| Rabu, 17 September 2025 | 07:22 WIB

TLKM Menghapus Posisi Wakil Direktur Utama dan Munculkan Direktur Legal

Selain perombakan direksi, rapat tersebut juga mengusulkan untuk menghapus satu posisi komisaris yang sebelumnya diisi Ismail

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000
| Rabu, 17 September 2025 | 07:07 WIB

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000

Transaksi penambahan modal tersebut bertujuan mempertahankan presentasi kepemilikan saham FORE di FIPL.

Pengendali Utama SURI Gemar Akumulasi, Sahamnya Bergerak Fluktuatif
| Rabu, 17 September 2025 | 07:01 WIB

Pengendali Utama SURI Gemar Akumulasi, Sahamnya Bergerak Fluktuatif

Sejak awal tahun hingga saat ini Hansen Jap, pengendali utama PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) terpantau gencar melakukan akumulasi.

Harga Saham Emiten Rokok Kompak Menguat, Ada Gosip Apa?
| Rabu, 17 September 2025 | 06:46 WIB

Harga Saham Emiten Rokok Kompak Menguat, Ada Gosip Apa?

Adanya kebijakan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, peluang penurunan tarif cukai hasil tembakau semakin terbuka. T

INDEKS BERITA

Terpopuler