Digital Penambal Cuan
Tahun 2026 sudah di depan mata, proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional masih tertahan di level 5%. Di tengah situasi ini, mengandalkan gaji bulanan saja jelas tak akan cukup membentengi diri dari gempuran kenaikan harga kebutuhan pokok.
Namun, di lain sisi, ekonomi digital Indonesia justru terus melesat tanpa henti. Nilai transaksi bruto (GMV) Indonesia hampir menyentuh angka US$ 100 miliar pada penutupan 2025 dan diproyeksikan bakal membubung hingga US$ 130 miliar tahun depan. Menghadapi realita ini, masyarakat harus segera melakukan diversifikasi pendapatan melalui platform digital. Ini bukan sekadar tren musiman, melainkan strategi utama untuk menambah pundi-pundi penghasilan sekaligus membentengi keuangan keluarga dari gejolak ekonomi.
