Digitalisasi, Jumlah Kantor Cabang Bank Menurun Sepanjang Tahun 2024

Selasa, 07 Januari 2025 | 03:25 WIB
Digitalisasi, Jumlah Kantor Cabang Bank Menurun Sepanjang Tahun 2024
[ILUSTRASI. Nasabah menunggu di kantor cabang Bank BCA, Jakarta (11/10/2024). OJK mencatat dana pihak ketiga (DPK) perbankan bulan Agustus 2024 sebesar Rp 8.650 triliun atau tumbuh minus 0,42% secara bulanan. Sementara kredit perbankan tercatat Rp 7.508 triliun atau terkontraksi minus 0,09%. OJK menilai, pertumbuhan DPK yang lebih rendah dibandingkan kredit mencerminkan kebutuhan ekspansi usaha yang lebih tinggi dibandingkan kebutuhan menyimpan dana, yang mencerminkan normalisasi dunia usaha. (KONTAN/Baihaki)]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan gencar mengurangi jumlah kantor cabang. Ini seiring beralihnya fokus perbankan pada teknologi dan inovasi digital. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah kantor bank umum per September 2024 sebanyak 23.935 unit. Jumlah ini susut 524 unit dibanding periode sama tahun sebelumnya dan menyusut 37 unit dibanding Agustus 2024. 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengakui ada pengurangan jumlah kantor cabang. Pada September 2023 kantor cabang BNI masih 1.798 unit, per September 2024 menjadi 1.780 unit. Artinya berkurang 18 kantor.

Baca Juga: Saat Bunga Masih Tinggi, Akankah Pendapatan Non-Bunga Bank Masih Jadi Andalan?

Direktur Network and Services BNI Ronny Venir mengatakan, empat tahun sebelumnya, jumlah outlet BNI sudah jauh berkurang. "Perubahan kebiasaan masyarakat jadi serba digital, didorong pandemi Covid-19 yang membatasi kegiatan tatap muka, menyebabkan masyarakat mengalihkan kegiatannya menggunakan media digital," kata dia, kemarin. 

Ini juga sejalan dengan transformasi BNI melalui format baru outlet BNI berbasis digital. Selain itu, mesin digital BNI juga didukung super apps Wondr by BNI. 

Ronny menambahkan, saat ini proporsi jumlah transaksi yang dilakukan nasabah melalui outlet BNI juga kurang dari 1%. Selebihnya dilakukan melalui layanan e-channel BNI. Tapi, Ronny menyebut, outlet BNI masih diperlukan sebagai kanal edukasi. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mengurangi jumlah kantor sebanyak 161 unit, menjadi 7.594 unit dari sebanyak 7.755 unit di 2023. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, layanan kantor cabang yang ditutup dialihkan kepada para agen BRILink yang tersebar di warung-warung. 

Saat ini, total Agen BRILink mencapai 1,02 juta agen, meningkat 281.368 agen di September 2024. Menurut Sunarso, nasabah BRI belum sepenuhnya beralih ke digital.

Tapi, banyak layanan perbankan yang dilakukan lewat agen. "Agen BRILink ini persis seperti layanan kantor cabang BRI yang sesungguhnya, tapi dalam bentuk agen. Agen tersebut bisa berupa warung, toko kelontong dan lain sebagainya. Tujuannya adalah supaya menjangkau masyarakat lebih luas," jelas Sunarso.

Baca Juga: Sebelum Menukarkan Valas, Intip Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri pada Senin (6/1)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku tidak pernah menutup kantor cabang, melainkan justru menambah jumlah kantor cabang. "Kami tambah cabang setiap tahun, rata-rata 15-20 lokasi. Bisa berupa cabang pembantu, cabang utama, rata-rata cabang pembantu untuk awalnya atau kantor kas," jelas  Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA.

Hera menyebut, pertambahan jumlah kantor cabang mengikuti pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Per September 2024, BCA memiliki 1.257 kantor cabang dan 19.439 ATM. Jumlah kantor cabang BCA bertambah secara tahunan. BCA melayani lebih dari 40 juta rekening nasabah dan memproses 97 juta transaksi setiap hari. 
 

Bagikan

Berita Terbaru

BPI Danantara Kantongi Rp 50 Triliun untuk Proyek Sampah Lewat Patriot Bond
| Senin, 20 Oktober 2025 | 14:00 WIB

BPI Danantara Kantongi Rp 50 Triliun untuk Proyek Sampah Lewat Patriot Bond

Patriot Bond dijual secara private placement kepada konglomerat Tanah Air, dengan tawaran kupon 2% untuk tenor selama 5 tahun dan 7 tahun.

Menanti Taji BPI Danantara Mendorong Ekonomi dan Investasi
| Senin, 20 Oktober 2025 | 12:49 WIB

Menanti Taji BPI Danantara Mendorong Ekonomi dan Investasi

Salah satu upayanya mendongkrak ekonomi Indonesia adalah dengan melahirkan Danantara, sekaligus menandai babak baru cara pengelolaan aset negara.

Saham Big Banks Kompak Naik, BBCA Mendahului Ditopang Ekspektasi Kinerja Kuartal III
| Senin, 20 Oktober 2025 | 12:14 WIB

Saham Big Banks Kompak Naik, BBCA Mendahului Ditopang Ekspektasi Kinerja Kuartal III

Rebound saham BBCA ini sejalan dengan akumulasi oleh sejumlah investor asing institusi selama beberapa hari belakangan. 

 Market Kripto Masih Crash, Performa Mayoritas Token Berbasis AI Malah Naik
| Senin, 20 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Market Kripto Masih Crash, Performa Mayoritas Token Berbasis AI Malah Naik

Untuk jangka menengah investor disarankan untuk selektif ke proyek-proyek yang terdapat utilitas nyata.​

Vanguard Hingga Blackrock Perlahan Beli Saham UNVR, namun Potensi Kenaikan Terbatas
| Senin, 20 Oktober 2025 | 08:20 WIB

Vanguard Hingga Blackrock Perlahan Beli Saham UNVR, namun Potensi Kenaikan Terbatas

Mayoritas analis berdasar konsensus Bloomberg menyematkan rekomendasi hold saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

 Modal Besar Memoles Bisnis Logam Mulia
| Senin, 20 Oktober 2025 | 07:34 WIB

Modal Besar Memoles Bisnis Logam Mulia

Indonesia menjadi salah satu produsen emas terbesar dunia yang konsisten masuk dalam jajaram 10 besar

Emiten Telekomunikasi Berebut Pangsa Pasar yang Ketat
| Senin, 20 Oktober 2025 | 07:08 WIB

Emiten Telekomunikasi Berebut Pangsa Pasar yang Ketat

Mengupas perubahan persaingan emiten industri telekomunikasi usai lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz

Rupiah Hari Ini Dibayangi Sentimen Eksternal
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Rupiah Hari Ini Dibayangi Sentimen Eksternal

Pelemahan nilai tukar rupiah ke dolar AS sejalan sentimen risk-off di pasar keuangan, terutama di pasar saham

Soal Kualitas Kinerja
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Soal Kualitas Kinerja

Pemeirntah diharapkan jangan mengerjar angka dan statistik sebagai patokan kinerja namun juga mengedepankan kualitas. 

Perbankan Tetap Pertimbangkan Rilis Obligasi
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Perbankan Tetap Pertimbangkan Rilis Obligasi

Sejumlah bank tetap mempertimbangkan untuk menerbitkan surat utang sebagai salah satu sumber pendanaan tahun depan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler