Dihadang Resesi, Harga Logam Industri Bergerak Turun

Selasa, 28 Juni 2022 | 04:00 WIB
Dihadang Resesi, Harga Logam Industri Bergerak Turun
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas logam industri diprediksi masih bergerak menurun. Kekhawatiran resesi global atas kenaikan suku bunga The Fed yang agresif menjadi penyebab penurunan harga logam industri. 

Empat komoditas logam industri mulai dari aluminium, tembaga, nikel dan timah kompak melemah pada 24 Juni 2022. Harga tembaga dan timah bahkan berada di level terendah dalam setahun masing-masing di US$ 8.381 dan US$ 24.590. 

Baca Juga: Harga Logam Industri Dibayangi Tekanan Ancaman Resesi

Komoditas Harga  1 Hari (%) YTD (%) YOY
Alumunium 2.456 -0,87 -12,52 0,66
Tembaga 8.381 -0,33 -13,78 -11,02
Nikel 22.400 -6,81 7,92 21,69
Timah 24.590 -8,88 -36,72 -19,73

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, harga logam industri menurun karena permintaan sektor properti di China yang melemah. Dia menambahkan, suku bunga tinggi dan potensi resesi juga menekan harga logam industri ke depan.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, banyak kalangan yang pesimis upaya AS dalam mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi. "Terlihat dari serangkaian data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan baik dari sentimen konsumen Michigan dan manufaktur. Hal ini karena banyak masyarakat yang tertekan kenaikan harga," ucap dia.

Nanang bilang, melemahnya daya beli atau berkurangnya permintaan masih akan terjadi dalam waktu dekat. Kedua analis menilai dalam waktu dekat belum ada sentimen yang bisa mengerek harga logam industri kecuali tekanan inflasi mereda. 

Baca Juga: Harga Logam Industri Tertekan Dipicu Kekhawatiran Resesi Ekonomi AS

Nanang memprediksikan, hingga akhir tahun harga tembaga mencapai US$ 8.000, dan harga timah di US$ 21.000.  Sementara harga aluminium akan di kisaran US$ 2.300-US$ 2.350 akhir tahun ini. 

Bagikan

Berita Terbaru

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 17:00 WIB

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) membidik kenaikan penjualan lebih dari 30% tahun ini karena adanya penambahan pelanggan baru di berbagai segmen.

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

INDEKS BERITA

Terpopuler