Dilema Menghadapi Pandemi Corona di Indonesia

Selasa, 22 Juni 2021 | 09:00 WIB
Dilema Menghadapi Pandemi Corona di Indonesia
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pada hari -hari ini emosi kita semua kembali diombang-ambingkan dengan gambaran nyata lonjakan kasus pasien infeksi virus Covid-19 di berbagai daerah atau corona di Indonesia.

Fenomena instalasi gawat darurat rumah sakit yang penuh dan tak mampu menampung pasien, hingga antrean panjang untuk menjalani isolasi mandiri jamak terjadi di semua wilayah menghadapi corona di Indonesia.

Daerah-daerah yang sebelumnya tak terdengar terjadi lonjakan kasus corona di Indonesia, bahkan mungkin tidak menyangka virus korona sudah sampai di wilayahnya, kini harus sibuk berjibaku menangani lonjakan pasien.

Kepanikan tak terhindarkan, karena kesiapan di daerah ternyata tetap tidak tercipta meskipun pandemi corona di Indonesia sudah berlangsung setahun lebih.

Kepanikan menghadapi corona di Indonesia mulai menggema makin nyaring.

Usulan untuk mengunci wilayah atau lockdown di sejumlah daerah yang banyak terdapat lonjakan kasus positif corona di Indonesia juga riuh terdengar demi mencegah penyebaran penyakit ini.

Seolah kembali pada masa setahun lalu di awal pandemi corona di Indonesia, perdebatan apa yang harus dilakukan apakah fokus menangani kesehatan Covid-19 atau menjaga pertumbuhan ekonomi?

Sebuah debat kusir yang tidak perlu lagi digaduhkan. Karena toh lockdown belum tentu efektif mencegah penyebaran corona di Indonesia.

Pertama, kebijakan ini bikin orang menjerit karena orang yang teriak lockdown rerata orang yang sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tidak ada masalah dengan perut mereka meskipun tidak bekerja bertahun tahun, tabungan tetap mencukupi.

Kedua kebijakan lockdown menghadapi corona di Indonesia tidak akan efektif selama mayoritas masyarakat bandel terus mengabaikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, gemar keluyuran, kumpul-kumpul, tanpa masker seolah pendemi telah berakhir.

Ketiga, apakah aparatur negara sudah siap membelanjakan anggaran untuk mengantisipasi kebutuhan pokok masyarakat menghadapi corona di Indonesia?

Faktanya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemerintah daerah masih sangat lamban menggunakan anggaran untuk penanganan corona di Indonesia.

Dari total alokasi anggaran Rp 33,8 triliun baru terpakai 8,2% padahal sudah setengah tahun berjalan.

Bahkan kabupaten dengan zona merah corona di Indonesia pun masih santai saja tak menggenjot pencairan anggaran untuk penanganan masalah kesehatan ini.

Dengan situasi sekarang ini ada baiknya kita renungkan pesan Buya Haedar Nashir, bahwa bisa jadi lonjakan corona di Indonesia seperti ini terjadi karena kita semua terlalu sombong untuk tidak mematuhi protokol kesehatan, abai dengan berbagai peringatan pemerintah, merasa tidak takut sehingga enggan mengikuti vaksinasi.

Jadi lockdown serapat apapun untuk menghadapi corona di Indonesia, tak akan efektif di negeri ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA

Terpopuler