Berita Global

Diperingatkan MAS, Binance Hapus Layanan untuk Singapura di Platform Global

Senin, 06 September 2021 | 11:29 WIB
Diperingatkan MAS, Binance Hapus Layanan untuk Singapura di Platform Global

ILUSTRASI. Logo Binance terpajang di Delta Summit, event yang mempromosikan uang kripto, di St Julian's, Malta, 4 Oktober 2018. REUTERS/Darrin Zammit Lupi/File Photo

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONGKONG. Binance menyatakan akan membatasi layanannya di Singapura. Langkah itu diambil salah satu bursa cryptocurrency terbesar di dunia tersebut beberapa hari setelah bank sentral negara kota itu mengatakan Binance harus berhenti menawarkan layanan pembayaran.

Otoritas Moneter Singapura (MAS) merupakan regulator terakhir yang membidik Binance. Pekan lalu, MAS memperingatkan bahwa platform global, Binance.com, dapat melanggar hukum dengan menyediakan layanan pembayaran kepada penduduk Singapura tanpa lisensi yang sesuai.

Binance.com akan berhenti menawarkan opsi pembayaran dolar Singapura dan pasangan perdagangan dolar Singapura mulai 10 September, dan aplikasi tersebut akan dihapus dari iOs Singapura dan toko Google Play, demikian pernyataan Binance dalam sebuah posting di situs webnya.

Baca Juga: Singapura perintahkan bursa kripto Binance setop beroperasi

Pembatasan hanya berlaku untuk platform global Binance, dan bukan platform khusus Singapura. Changpeng Zhao, kepala eksekutif Binance menyarankan pengguna di Singapura beralih ke platform yang disebut terakhir.

Bursa uang kripto seperti Binance, yang sebelumnya dapat melayani hampir semua pasar di dunia melalui satu platform, semakin mendapat perlawanan dari regulator lokal.

Dalam beberapa bulan terakhir, regulator di Inggris, Italia dan Hong Kong mengatakan unit Binance tidak berwenang untuk melakukan beberapa kegiatan di pasar mereka. Sementara regulator keuangan Malaysia menegur bursa karena beroperasi secara ilegal di negara tersebut. Bloomberg juga melaporkan awal tahun ini bahwa Binance sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS dan Internal Revenue Service.

Zhao mengatakan bulan lalu dia ingin meningkatkan hubungan dengan regulator negara.

Selanjutnya: Tencent segera luncurkan Internet Data Center kedua di Indonesia akhir tahun

 

Terbaru