Dirut Transkon Jaya Lexi Roland Rompas, Lebih Tenteram Jadi Investor Konservatif

Sabtu, 17 April 2021 | 08:45 WIB
Dirut Transkon Jaya Lexi Roland Rompas, Lebih Tenteram Jadi Investor Konservatif
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selalu berhati-hati dan memahami risiko, menjadi prinsip utama yang dipegang Lexi Roland Rompas dalam berinvestasi. Prinsip tersebut membuat Direktur Utama PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) itu memilih menjadi investor yang konservatif.

Setelah bekerja dan meniti karier, ia berinvestasi di instrumen aset tetap yang memiliki risiko lebih rendah. Pada awal perjalanan investasinya, Lexi memilih berinvestasi pada aset tetap berupa rumah. Menurutnya, nilai properti dari waktu ke waktu akan terus meningkat.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Mencegah Trade-Off UMP Terulang
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:24 WIB

Mencegah Trade-Off UMP Terulang

Pemerintah juga bisa membuat kebijakan yang berpihak pada pekerja tanpa harus menambah beban biaya perusahaan secara berlebihan.

Pendapatan Premi Asuransi Tradisional Melaju
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:23 WIB

Pendapatan Premi Asuransi Tradisional Melaju

Berkembangnya teknologi dan penggunaan digitalisasi asuransi dalam proses pemasaran sampai pengajuan klaim mampu mendorong pertumbuhan premi. 

Penyaluran Pembiayaan Alat Berat Meningkat
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:22 WIB

Penyaluran Pembiayaan Alat Berat Meningkat

Program swasembada pangan berdampak positif pada penyaluran pembiayaan alat berat karena permintaan dari sektor komoditas akan naik. 

Simalakama Upah Naik 6,5% dan Bayang-Bayang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:22 WIB

Simalakama Upah Naik 6,5% dan Bayang-Bayang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) berpotensi menahan ekspansi usaha, memaksa efisiensi hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

DGWG, Pemain Pupuk dan Pestisida Mau IPO, Simak Bisnis dan Valuasi Harga Perdananya
| Senin, 02 Desember 2024 | 13:31 WIB

DGWG, Pemain Pupuk dan Pestisida Mau IPO, Simak Bisnis dan Valuasi Harga Perdananya

PT Delta Giri Wacana Tbk mengincar dana IPO antara Rp 700 miliar hingga Rp 1,03 triliun lewat penawaran 1,67 miliar saham baru.

Politik AS dan Konflik Geopolitik Setir Pergerakan Rupiah Hingga Akhir 2024
| Senin, 02 Desember 2024 | 10:44 WIB

Politik AS dan Konflik Geopolitik Setir Pergerakan Rupiah Hingga Akhir 2024

Indonesia masih butuh aliran dana asing untuk menopang pergerakan rupiah. Alhasil, BI diyakini masih akan menjaga suku bunga di level saat ini. 

Capital Group Pimpin Aksi Jual Saham TLKM, Allianz dan BNP Paribas Pilih Beli
| Senin, 02 Desember 2024 | 08:56 WIB

Capital Group Pimpin Aksi Jual Saham TLKM, Allianz dan BNP Paribas Pilih Beli

JPMorgan dan Bahana Sekuritas kompak memangkas proyeksi kinerja dan rekomendasi saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Emiten Rumah Sakit Makin Bugar, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Senin, 02 Desember 2024 | 08:44 WIB

Emiten Rumah Sakit Makin Bugar, Simak Rekomendasi Sahamnya

Perubahan besar layanan kesehatan di Indonesia akan berdampak positif ke kinerja emiten rumah sakit 

Tambahan Modal Merdeka Battery (MBMA) Lewat Private Placement
| Senin, 02 Desember 2024 | 08:43 WIB

Tambahan Modal Merdeka Battery (MBMA) Lewat Private Placement

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)  akan mengeluarkan maksimal 10,79 miliar saham, setara 10% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan. 

Saham Sektor Barang Baku Sedang Layu
| Senin, 02 Desember 2024 | 08:38 WIB

Saham Sektor Barang Baku Sedang Layu

Sentimen eksternal terutama dinamika pasar dan harga komoditas global turut memengaruhi laju saham di sektor barang baku. 

INDEKS BERITA

Terpopuler