KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran belanja subsidi 2022 berpeluang bengkak lantaran selisih harga komoditas bersubsidi dan non subsidi kian lebar.
Misal, selisih harga elpiji bersubdisi ukuran 3 kilogram (kg) yang masih tetap, dibaningkan dengan elpiji non subsidi ukuran 5 kg dan 12 kg makin jauh setelah naik Desember 2021 lalu. Apalagi pemerintah mengerek tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk elpiji non subdisi.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.