Diversifikasi dan Melaju dengan Surat Utang Negara

Sabtu, 02 September 2023 | 10:49 WIB
Diversifikasi dan Melaju dengan Surat Utang Negara
[ILUSTRASI. ANALISIS - Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama]
Wawan Hendrayana | Vice President Infovesta

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode tahun 2023 merupakan sebuah masa, pergerakan dunia investasi, terutama saham, flat terkoreksi karena geopolitik dan recovery ekonomi yang tidak setinggi ekspektasi.

Masyarakat mengerem belanja dan berimbas pada melambatnya kinerja emiten di bursa. Ini mengingatkan kita, meskipun return besar, investasi di saham memiliki tingkat risiko yang tinggi.

Bagi investor yang memiliki profil risk and return lebih konservatif, diversifikasi merupakan strategi investasi mengurangi risiko. Salah satu cara diversifikasi, membagi investasi ke kelas aset saham dan obligasi.

Dengan terbatasnya instrumen obligasi korporasi dan pertimbangan likuiditas serta risiko kredit masih tinggi, pilihan utama adalah Surat Utang Negara (SUN).

Apakah SUN bentuk diversifikasi investasi saham? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bandingkan kinerja saham, diwakili kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan obligasi pemerintah, diwakili Infovesta Government Bond Index (IGBI).

Ini sebuah indeks yang dikembangkan Infovesta Utama. Mewakili investasi obligasi negara dan dihitung dengan metode total return, mencakup pergerakan harga dan pendapatan kupon dan mewakili obligasi negara dengan jenis fixed rate atau kupon tetap. 

Indeks tersebut dengan asumsi, investor membeli seluruh produk obligasi negara di pasar dengan pembobotan sesuai nilai nominal dibandingkan nilai nominal keseluruhan obligasi. Yield to maturity dan pembagian kupon juga masuk dalam kalkulasi IGBI.

Periode membandingkan kinerja dari kedua instrumen investasi tersebut year to date, 1 Januari – 31 Agustus 2023). Hasil perbandingan kinerja keduanya dapat dilihat pada infografis di bawah ini.

Terlihat pergerakan return IHSG dan IGBI tahun ini tidak selaras. Saat IHSG berfluktuasi dan kinerja 1,5%, SUN cenderung stabil dengan kinerja 3,98%. Penyebabnya gelombang kenaikan suku bunga mereda dan investor percaya, berbalik turun di tahun depan. 

Harga obligasi negara sempat tertekan  tahun lalu cenderung stabil dan menguat. Minat masyarakat tinggi karena SUN memberikan kepastian tingkat pengembalian dalam bentuk kupon dan sangat aman. Prediksi untuk imbal hasil SUN rata-rata hingga akhir tahun bisa 5,5%-6%

IGBI merupakan rata-rata dari kinerja seluruh SUN. Imbal hasil SUN sesuai seri dan jangka waktu jatuh tempo. Lebih panjang jatuh tempo, lebih tinggi imbal hasilnya.

Baca Juga: Penerbitan SBN Ritel Tahun Depan Masih Akan Membetot Minat Investor

Per akhir Agustus 2023  imbal hasil per tahun SUN tenor 5 tahun sekitar 6,2%, 6,4% untuk tenor 10 tahun dan di atas 6,7% tenor di atas 20 tahun. Jauh di atas bunga deposito 4,25%. SUN juga unggul dari sisi pajak 10% dibanding deposito yang 20%, bahkan SUN dollar AS atau disebut seri Indon pajak 0%. Meski imbal hasil berbeda dengan rupiah.

Bagi investor ritel lebih mudah membeli SUN karena bisa membeli lewat agen penjual online atau bank dapat membeli mulai dari Rp 1 juta. 

Tentu tidak ada investasi tanpa risiko, harga SUN umumnya akan tumbang ketika suku bunga naik. Namun bagi investor, risiko ini relatif rendah. Sepanjang dipegang hingga jatuh tempo, SUN terus memberikan kupon pasti.

Di tahun pemilu, 2024, besar harapan pasar saham membaik. Tapi untuk diversifikasi SUN tetap menawarkan imbal hasil lebih pasti. Bagi investor moderat, tahun depan disarankan 40% pada instrumen berbasis obligasi, 40% berbasis saham dan 20% instrumen pasar uang.              

Bagikan

Berita Terbaru

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025

Kekhawatiran kondisi ekonomi AS akibat kebijakan tarif AS yang diumumkan pada Rabu (2/4) membuat pasar kurang bergairah. 

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN

PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan ini menjadi salah satu sumber besar kekayaan Dewi Kam, menurut Forbes.

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir
| Rabu, 02 April 2025 | 03:00 WIB

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir

Beberapa perusahaan Martua Sitorus maupun perusahaan yang berafiliasi dengan keluarganya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025
| Selasa, 01 April 2025 | 14:00 WIB

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025

Nilai kekayaan Dato Sri Tahir dan keluarganya hingga akhir kuartal I 2025 tersisa US$ 4,9 miliar, turun US$ 400 juta.

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 09:50 WIB

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)

Harga emas Antam (1 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.826.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,81% jika menjual hari ini.

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024
| Selasa, 01 April 2025 | 08:51 WIB

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024

Penjualan batubara BUMI pada 2024 mencapai 75,8 juta ton atau turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 78,7 juta ton.

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi
| Selasa, 01 April 2025 | 08:20 WIB

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi

Harga pasar 9 dari 13 saham konstituen IDX30 yang dimiliki JPMorgan berada di bawah harga perolehan rata-rata. 

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa

Pada akhir Februari 2025, cadangan devisa Indonesia berada di posisi US$ 154,5 miliar, turun US$ 1,6 miliar dari akhir bulan sebelumnya

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun

Kinerja PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di kuartal keempat 2025 berada di bawah ekspektasi JP Morgan dan konsensus analis. 

INDEKS BERITA

Terpopuler