Dogecoin dan Shiba Inu Hanya Cocok untuk Jangka Pendek

Rabu, 13 April 2022 | 03:40 WIB
Dogecoin dan Shiba Inu Hanya Cocok untuk Jangka Pendek
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koin meme Dogecoin mendapat sentimen positif dari rencana Elon Musk. Pria yang kerap menjadi penggerak koin meme DOGE ini mengajukan ide agar Twitter menerima pembayaran dengan DOGE. 

Meski begitu, harga koin meme tidak bergerak. Merujuk Coinmarketcap, pada Selasa (12/4), per pukul 17.15 WIB, harga DOGE berada di US$ 0,1389, turun 2,50% dalam 24 jam terakhir. Jika dihitung secara year to date, harga DOGE koreksi 19,68%. 

Koin Shiba Inu (SHIB) dalam 24 jam melemah 2,44% ke US$ 0,00002288. Sepanjang tahun ini SHIB turun 32,97%.

Baca Juga: Harga Shiba Inu Selasa (12/4) Malam Melompat Tinggi di Atas 20%, Ini Pendorongnya

Menurut Trader Tokocrypto Afid Sugiono, kedua koin meme ini masih punya potensi yang menarik walau keduanya sedang mengalami penurunan. Ia mengungkapkan, kedua meme coin ini secara sentimen sangat erat dengan pernyataan maupun berita dari tokoh kenamaan seperti Elon Musk. 

"Tapi, meme coin seperti DOGE maupun SHIB lebih cocok untuk para swing trader yang selalu memantau pergerakan harga setiap saat. Mereka bisa mengikuti wave, kemudian bisa scalping dengan membeli cepat dan jual kembali untuk mendapatkan keuntungan," jelas Afid. 

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar, Christopher Tahir pun sepakat menyebut koin meme lebih baik hanya untuk trading jangka pendek. "Jangan simpan dan investasi karena sifat alami volatil dan sebatas sebagai meme. Walaupun SHIB disinyalir sedang membangun beberapa platform, namun saya ragu akan ramai digunakan," kata dia.

Menurut Afid, SHIB punya keunggulan dibanding DOGE, khususnya dari nilai utilitas SHIB yang lebih banyak. SHIB memiliki DEX sendiri yang memungkinkan penggunanya jual-beli NFT, staking, hingga mendapatkan bonus token dengan beragam cara.

Namun, SHIB masih berisiko. Begitu juga dengan DOGE. Pasalnya, tidak ada patokan dan indikator. Afid menyarankan investor menggunakan metode scalping. "Trader bisa melihat RSI dalam beberapa hari terakhir ini untuk DOGE. Ini memperlihatkan jika DOGE di pola bearish, yang terlihat awesome oscillator dan indikator menunjukkan momentum bullish," kata dia.  

Afid meyakini, harga DOGE akan berayun di support US$ 0,114 dan resistance US$ 0,172. Sementara SHIB, di support US$ 0,00002143 dan resistance US$ 0,0002372. "Saat ini DOGE masih belum bullish. Jika mendekati level US$ 0,114, traders harus hati-hati karena ini bisa mendatangkan penurunan tajam. Sementara SHIB belum ada tanda naik jika melihat analisis teknikal," kata Afid.

Baca Juga: Twitter: Elon Musk Tolak Tawaran Jadi Dewan Direksi, akan Ada Gangguan di Depan

Afid menilai, koin yang menarik ketimbang DOGE dan SHIB adalah STEPN (GMT) serta Biswap (BSW). BSW memungut biaya lebih rendah dari PancakeSwap dan menawarkan proyek serbaguna. 

Bagikan

Berita Terbaru

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.906.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.750.000 per gram.

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global

Langkah Donald Trump justru lebih merugikan ekonomi AS dan menekan mata uangnya sendiri, ketimbang berdampak negatif terhadap negara lain.​

Target Rasio Penerimaan Pajak Daerah Terancam Luput
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:16 WIB

Target Rasio Penerimaan Pajak Daerah Terancam Luput

Hingga akhir Juni 2025, pendapatan pajak daerah hanya mencapai Rp 107,7 triliun, terkontraksi 8,06% secara tahunan.

Meski Lepas dari Tarif, Tapi Jatuh ke Mulut Defisit
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:11 WIB

Meski Lepas dari Tarif, Tapi Jatuh ke Mulut Defisit

Mengukur potensi defisit neraca perdagangan efek negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS)  

Sejumlah Sektor Ini Masih Digelayuti Tantangan, Kinerja Kuartal II Diprediksi Melemah
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:07 WIB

Sejumlah Sektor Ini Masih Digelayuti Tantangan, Kinerja Kuartal II Diprediksi Melemah

Meski dibayangi sentimen negatif sektoral, sejumlah saham emiten dinilai masih menarik untuk dicermati.

Ekonomi Juga Butuh Stimulus Bunga dari Bank Sentral
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:05 WIB

Ekonomi Juga Butuh Stimulus Bunga dari Bank Sentral

Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 15-16 Juli pekan depan   

Harga Saham UNTR Tengah Rebound, namun Potensi Kenaikan Lanjutannya Relatif Terbatas
| Jumat, 11 Juli 2025 | 07:38 WIB

Harga Saham UNTR Tengah Rebound, namun Potensi Kenaikan Lanjutannya Relatif Terbatas

Kinerja PT Pamapersada Nusantara serta pelemahan harga batubara global membatasi prospek PT United Tractors Tbk (UNTR).

Harga Saham JPFA Mendaki Kala Ramai Rekomendasi Beli, Institusi Juga Rajin Akumulasi
| Jumat, 11 Juli 2025 | 07:10 WIB

Harga Saham JPFA Mendaki Kala Ramai Rekomendasi Beli, Institusi Juga Rajin Akumulasi

Target harga rata-rata 12 bulan berdasar rekomendasi analis menunjukkan ada upside potential lebih dari 50%.

Anomali Saham IOTF, Naik Hampir 70% Usai Calon Pengendali Jual Sebagian Kepemilikan
| Jumat, 11 Juli 2025 | 06:48 WIB

Anomali Saham IOTF, Naik Hampir 70% Usai Calon Pengendali Jual Sebagian Kepemilikan

Ketika PT Gaia Artha Dinamic melakukan akumulasi, harga saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) justru melorot. 

Pertimbangkan Diversifikasi Investasi ke Instrumen Rendah Risiko
| Jumat, 11 Juli 2025 | 06:30 WIB

Pertimbangkan Diversifikasi Investasi ke Instrumen Rendah Risiko

 Memasuki separuh kedua 2025, kinerja aset-aset investasi masih diselimuti oleh volatilitas pasar yang tinggi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler