Dollar AS Menjadi Mata Uang Pilihan di Semester II-2021

Selasa, 10 Agustus 2021 | 05:50 WIB
Dollar AS Menjadi Mata Uang Pilihan di Semester II-2021
[]
Reporter: Achmad Jatnika, Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) dinilai masih menjadi mata uang paling menarik dikoleksi tahun ini. Pada perdagangan Senin (9/8), kurs dollar AS ditutup di Rp 14.363 terhadap rupiah. Secara year to date, dollar AS menguat 2,23% terhadap rupiah.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, dollar AS memiliki potensi paling menarik, didukung fundamental positif, yakni data ekonomi AS yang membaik. Pemerintahan AS juga sedang menyiapkan stimulus infrastruktur. Menurut dia, dibanding negara lain, ekonomi AS paling baik.

Faisyal juga memilih dollar Australia, seiring rencana bank sentral Australia mengurangi pembelian obligasi. Kebijakan ini berpotensi mendongkrak nilai tukar dollar Australia. Tapi, risiko penyebaran Covid-19 varian Delta masih patut dicermati.

Baca Juga: Dibayangi tapering, dolar AS dinilai masih menarik di semester kedua

Jika investor ingin bertransaksi valas di sistem perdagangan alternatif (SPA), Faisyal menyarankan USD karena dianggap safe haven. Investor bisa memanfaatkan trading jangka pendek.

Faisyal memproyeksikan USD/IDR bisa bergerak menuju Rp 14.400-Rp 14.500. Sementara pasangan AUD/IDR menuju Rp 11.000.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf juga sepakat menyebut dollar AS bisa jadi pilihan. The Fed akan merinci kapan mulai tapering. Apabila hal tersebut terjadi, Alwi menilai dollar AS akan kembali menguat.

Alwi juga menempatkan pasangan EUR/USD sebagai top picks di semester II-2021. Ini karena euro memberikan sumbangsih terbesar pada indeks dollar AS, sekitar 60%.
Selain itu, kebijakan ECB yang dovish juga dinilai menarik. "Tapi, karena euro menjadi penyumbang terbesar pada indeks dollar, maka investor lebih familiar terhadap mata uang tersebut," ujar dia.

Baca Juga: AUD/USD dinilai menjadi valas yang menarik sepanjang tahun ini

Bagikan

Berita Terbaru

Tantangan dan Peluang Memperkuat Neraca Dagang Tahun 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:33 WIB

Tantangan dan Peluang Memperkuat Neraca Dagang Tahun 2026

Surplus neraca dagang RI US$ 35,88 juta peiode Januari-Oktober 2025, ekspor pengolahan tumbuh 15,75%.

Proyeksi Laju Konsumsi Bakal Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:26 WIB

Proyeksi Laju Konsumsi Bakal Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Kembalinya laju pertumbuhan konsumsi ke level pra-pandemi di atas 5% bukan hal mudah. Namun, masih realistis untuk dicapai pada 2026.​

Bisnis Rekreasi Mengalap Berkah Nataru
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:24 WIB

Bisnis Rekreasi Mengalap Berkah Nataru

Momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu menjadi ladang cuan bagi para pengelola tempat rekreasi, terutama di wilayah Jabodetabek.

Kejar Target Hingga Akhir Tahun 2025, TMAS Berharap Tumbuh 5%-10%
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:22 WIB

Kejar Target Hingga Akhir Tahun 2025, TMAS Berharap Tumbuh 5%-10%

Manajemen TMAS menyiapkan investasi Rp 2 triliun untuk pengadaan 16 kapal serta sarana pendukungnya.

Bank Indonesia Longgarkan Suku Bunga, Rupiah Jadi Sorotan
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:19 WIB

Bank Indonesia Longgarkan Suku Bunga, Rupiah Jadi Sorotan

Ekonom memprediksi BI rate turun ke 4%-4,25% pada 2026 jika rupiah stabil. Rupiah diprediksi bergerak di rentang Rp 16.300-Rp 17.000 per dolar AS.

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) akan Agresif Menambah Jaringan Bisnis di 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:17 WIB

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) akan Agresif Menambah Jaringan Bisnis di 2026

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) siap menambah laboratorium dan membidik pertumbuhan dua digit pada 2026.

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) Agresif Perkuat Jaringan
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:16 WIB

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) Agresif Perkuat Jaringan

Anak usaha PT Bundamedik Tbk ini menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% pada 2026 dibandingkan proyeksi realisasi 2025

Pertaruhan Dominasi Fiskal dan Independensi Bank Indonesia
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:08 WIB

Pertaruhan Dominasi Fiskal dan Independensi Bank Indonesia

Kita tak bisa menciptakan lapangan kerja berkelanjutan dengan cara merusak kepercayaan pada mata uang yang membayar upah para pekerja tersebut.

Ekspor 2026 Tertekan Tarif AS dan Lemahnya Permintaan Komoditas dari China
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:05 WIB

Ekspor 2026 Tertekan Tarif AS dan Lemahnya Permintaan Komoditas dari China

Pemerintah targetkan ekspor tumbuh 7,09% di 2026 vs 7,1% di 2025, karena basis tinggi. Ekonom soroti risiko stagnasi surplus dagang.

Target Realistis
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:00 WIB

Target Realistis

Jika ekspansi dan investasi segitu-segitu aja, maka kebutuhan tenaga kerja juga akan segitu-segitu aja.

INDEKS BERITA