Dongkrak Daya Beli, Kelompok Bank Besar Berlomba Tawarkan Bunga KPR Single Digit

Sabtu, 06 Agustus 2022 | 08:42 WIB
Dongkrak Daya Beli, Kelompok Bank Besar Berlomba Tawarkan Bunga KPR Single Digit
[ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan nonsubsidii di Tangerang Selatan, Kamis (21/7/2022). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/07/2022.]
Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Di tengah ketidakstabilan ekonomi ini ternyata daya beli konsumen masih bergairah, tercermin dari kinerja industri perbankan yang mencatat pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah alias KPR, terutama permintaan kredit yang berasal dari konsumen untuk kepemilikan rumah pertama.

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit pemilikan rumah dan kredit pemilikan apartemen tumbuh 7,0% atau menjadi Rp 581,3 triliun per Juni 2022, kredit ini berkontribusi 50,73% terhadap total kredit properti. Dorongan kredit ini berasal dari pembiayaan perumahan tipe di atas 70 meter persegi di wilayah Jawa Barat dan Banten

Gimik pada suku bunga single digit menjadi salah satu faktor pendorong daya beli. Tak heran, kelompok bank besar kembali berlomba-lomba menawarkan bunga KPR single digit mulai dari 2% untuk tenor jangka pendek hingga bunga 8%-10% untuk tenor hingga 10 tahun.

Pada pertengahan tahun 2022 ini, ada sederet bank yang punya penawaran bunga KPR single digit. Di antaranya, ada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) punya program KPR BCA Fix Berjenjang hingga 20 tahun dengan tawaran bunga kredit mulai dari 4,38% hingga 9,68%, promo ini berlaku selama bulan Agustus 2022 saja.

Nah, debitur KPR BCA bisa menikmati bunga kredit tetap 4,38% selama 1-3 tahun pertama dengan minimum tenor kredit selama 20 tahun, kemudian bunga kredit tetap 7,68% selama 4 tahun hingga 6 tahun, dan bunga kredit tetap 9,68% selama 7 tahun-20 tahun.

Baca Juga: Indonesia Alami Backlog, Ini Subsidi Rumah dari Pemerintah untuk Masyarakat

PT Bank Mandiri Tbk juga menawarkan bunga KPR single digit selama bulan Juli hingga Agustus 2022 ini. Di antaranya, bunga kredit tetap 3,99% selama 1 tahun pertama, kemudian bunga tetap 4,99% selama 3 tahun, bunga tetap 5,99% selama 5 tahun, dan bunga tetap 8,50% selama 10 tahun.

Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memiliki program KPR BTN Gaess for Millenial dengan tawaran bunga kredit mulai dari 2,22% untuk pengembang atau developer tertentu. Program ini berlaku mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2022.

Dongkrak Kredit

Turut berpartisipasi, dalam rangka HUT PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ke-76, maka bunga promo yang ditawarkan  mulai dari 2,76%. Sedangkan, untuk suku bunga floating masih belum ada penyesuaian dan BI rate saat ini juga masih stabil di angka 3,5%.

Welly Handoko, Division Head Consumer Loan BCA mengatakan, pihaknya tengah memiliki suku bunga promo yang dapat debitur pilih sesuai profil risiko mereka. Misalnya, bunga terendah ada tawaran bunga promo 3,99% tetap 3 tahun pertama, sedangkan untuk bunga floating relatif masih ringan dan stabil dengan penerapan bunga 11%.

Senada, Josephus K. Triprakoso, SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri menuturkan, pihaknya memberikan beragam pilihan suku bunga kepada nasabah dengan bunga mulai dari 3,88% selama 3 tahun pertama sampai dengan pilihan bunga fixed berjenjang hingga 10 tahun.

Selain menawarkan suku bunga kompetitif, Hirwandi Gafar, Direktur Konsumer BTN mengatakan, pihaknya turut bekerjasama dengan beberapa pengembang besar dalam penawaran suku bunga kompetitif. Selain itu, terdapat program khusus untuk segmen millenial dengan memberikan kemudahan angsuran berjenjang untuk beberapa tahun.

Diharapkan tawaran suku bunga kredit ini mampu mendorong pengajuan kredit baru atau new booking pada KPR. 

Tak dapat dipungkiri, perbankan tengah menghadapi tantangan besar pada kondisi ekonomi makro yang tidak menentu,  salah satunya mengalami efek kebijakan The Federal Reserve yang sudah menaikkan suku bunga hingga 75 bps, serta tekanan inflasi dalam negeri yang terus meningkat dan kemungkinan terjadi kenaikan bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate.

Namun, ancaman itu tidak mengurungkan niat perbankan untuk terus tumbuh, termasuk pertumbuhan kredit rumah untuk kebutuhan papan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, Welly mengatakan, BCA  menyiapkan strategi sesuai dengan kondisi tertentu agar penyaluran KPR di semester kedua 2022 terus naik. Hingga akhir tahun 2022 ini, BCA ingin mendukung pertumbuhan ekonomi lewat proyeksi pertumbuhan KPR bisa tumbuh 10%.

"Sehingga mau tidak mau, kami harus membukukan kredit baru minimal sama dengan kredit baru yang kami bukukan pada semester I-2022," terang Welly. BCA sendiri mencatat kredit rumah tumbuh 8,5% menjadi Rp 101,611 triliun pada Juni 2022.

Dari pencapaian kredit tersebut terdiri dari pembiayaan kredit baru atau new booking di KPR senilai Rp 10,2 triliun per Juni 2022, dengan pembayaran angsuran atau pelunasan disebut run off senilai Rp 6,8 triliun.

Untuk itu, BCA sangat berharap  kondisi ekonomi Indonesia relatif stabil sepanjang tahun dan kondisi internal perusahaan, seperti kondisi likuiditas, tetap baik dengan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) yang tinggi, sehingga BCA dapat terus memberikan  KPR kepada masyarakat.

Saat ini, penyaluran KPR BCA memiliki ticket size yang cukup tinggi, secara rata-rata di harga Rp 1,4 miliar per aplikasi. Adapun ticket size yang tinggi ini dikarenakan hampir sebagian besar nasabah KPR merupakan nasabah dari segmen cabang yang bervariasi, mulai dari mass hingga affluent.

Namun, nasabah affluent masih cukup mendominasi dan mempunyai ticket size yang cukup besar, sehingga secara average ticket size masih cukup tinggi. Akan tetapi, sejak tahun 2022, BCA mulai fokus menggarap segmen segmen bawah, sehingga diharapkan penetrasi KPR per segmen dapat lebih imbang.

Target Pasar

Sebagai informasi, saat ini masyarakat umum dapat mengajukan kredit pembelian properti secara umum dengan harga minimal Rp 300 juta. Adapun untuk harga properti di bawah Rp 300 juta tetap dapat dilakukan kredit, namun terbatas pada pembelian di pengembang yang sudah bekerjasama dnegan Bank BCA saja. 

Senada, Josephus mengatakan, di semester kedua ini tren penyaluran KPR Mandiri kurang lebih sama seperti semester sebelumnya. Adapun sebesar 70% penyaluran KPR masih berasal dari KPR primary dan didominasi oleh nasabah berstatus karyawan perusahaan yang punya pendapatan tetap.

Hingga akhir tahun ini, Bank Mandiri menargetkan KPR bisa tumbuh double digit yakni 20%-30% atau masih lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan market KPR secara nasional sebesar 9%-11%. Bank berplat merah ini mencatat KPR tumbuh 7,4% atau senilai Rp 47,1 triliun per Juni 2022.

Sejalan dengan tren penyaluran KPR Mandiri yang sebagian besar didominasi oleh debitur karyawan maka ticket size KPR Mandiri sebesar Rp 550 juta. Dari pasar tersebut pada umumnya merupakan first home buyer yang membeli rumah pada kisaran harga di bawah Rp 1 miliar.  "Hal ini juga terlihat dari maraknya penawaran rumah dari pengembang dengan rata-rata harga sampai dengan Rp 1 miliar," Jos. 

Setali tiga uang, Corina Leyla Karnalies, Direktur Konsumer BNI mengatakan, dengan tren penyaluran KPR yang terus positif maka BNI menargetkan penyaluran KPR bisa tumbuh 20% atau lebih dari Rp 13 triliun sepanjang tahun 2022 saja.

Bank berlogo 46 ini mencatat penyaluran KPR BNI mencapai lebih dari Rp 6 triliun atau tumbuh di atas 10% per Juni 2022, adapun total portofolio KPR BNI mencapai Rp 51,2 triliun pada paruh pertama ini.

Sejauh ini, pasar kredit BNI mulai Rp 100 jutaaan untuk KPR Subsidi hingga di atas Rp 2 miliar untuk KPR komersial, dengan rata-rata ticket size KPR pada kisaran Rp 400 juta yang sesuai dengan segmen market penjualan unit properti yang dominan.

Di sisi lain, Hirwandi mengatakan, pertumbuhan kredit KPR akan kembali positif pada semester kedua, karena kegiatan ekonomi terus membaik dan kebutuhan rumah semakin tinggi terutama untuk mereka yang membutuhkan rumah untuk tempat tinggal.  Apalagi di bank berplat merah ini sebagian besar pengajuan KPR untuk dihuni atau first home buyer.

Saat ini, pengembang perumahan terus mengalami peningkatan penjualan yang didukung dengan program promosi dan strategi penjualan yang tepat sesuai dengan target pasar yang dituju.

Bank berkode saham BBTN ini mencatat hingga Juli 2022, ticket size KPR rata-rata Rp 750 juta dengan porsi 96% terhadap permintaan KPR. Dengan mayoritas pasar KPR komersial dari kelas menengah karena sesuai dengan kemampuan beli dari masyarakat.

Hingga akhir tahun 2022, Hirwandi optimistis pencapain KPR akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan semester pertama ini, baik itu untuk KPR komersial maupun rumah subsidi.                

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%
| Kamis, 27 November 2025 | 06:54 WIB

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%

Emiten jasa angkut pelayaran ini optimistis, permintaan dari pelanggan dan utilitas armada masih cenderung stabil.

INDEKS BERITA

Terpopuler