Rojali dan Rohana, Berkah atau Musibah?

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah hiruk-pikuk pusat perbelanjaan dan deretan toko yang kian sepi, dua istilah baru tiba-tiba viral: Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya). Keduanya merujuk pada fenomena nyata perubahan perilaku konsumen ritel khususnya di Indonesia yang datang ke toko ritel, biasanya secara berkelompok, tapi tidak melakukan pembelian.
Bahkan, istilah-istilah baru lainnya terus bermunculan seiring gejala sosial yang bermakna serupa, seperti: Rohalus (rombongan hanya elus-elus), Rohali (rombongan hanya lihat-lihat), Rocega (rombongan cek harga), Romansa (rombongan manis senyum aja), Rotasi (rotasi tanpa transaksi), dan masih banyak lagi. Apakah mereka benar menjadi penyebab utama lesunya bisnis ritel saat ini?
Baca Juga: Daya Beli Menjadi Risiko RAPBN di Tahun Depan
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan