Dua Pekan Jelang Pencoblosan, Cawapres Sandiaga Uno Kembali Jual Saham Saratoga

Selasa, 09 April 2019 | 20:23 WIB
Dua Pekan Jelang Pencoblosan, Cawapres Sandiaga Uno Kembali Jual Saham Saratoga
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sandiaga Salahuddin Uno, pemilik saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) kembali beraksi. Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu menjual 5 juta saham Saratoga pada 5 April 2019.

Akibatnya, jumlah kepemilikan Sandiaga di Saratoga per 8 April (Senin) susut menjadi 600,365,429 saham, dari sebelumnya 605,365,429 saham. Adapun porsi saham SRTG milik Sandiaga kini setara 22,13% dari sebelumnya 22,31%.

Belum diketahui pada harga berapa transaksi tersebut terjadi. Namun dengan asumsi penutupan harga pasar saham SRTG per 5 April di level Rp 3.730, maka penjualan 5 juta saham akan menghasilkan dana segar Rp 18,65 miliar.

Sekadar catatan, aksi penjualan saham SRTG sering dilakukan Sandiaga pasca suami dari Nur Asia ini terpilih mendampingi Prabowo dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Berdasarkan catatan KONTAN, sejak Oktober 2018 hingga Maret 2019, Sandiaga telah 13 kali melakukan transaksi penjualan, dengan jumlah total saham yang dilego sebanyak 148,75 juta. Hampir seluruh transaksi itu terjadi di level harga Rp 3.776 per saham. Dari hitungan KONTAN, hingga Maret lalu Sandiaga sudah mengantongi dana sebanyak Rp 561,73 miliar.

 

Transaksi Penjualan Saham Saratoga (SRTG) Oleh Sandiaga Uno
Tanggal Jumlah Saham Harga
(Rp per saham)
Nilai
(Rp)
2 Oktober 2018 12.000.000 3.776 45.312.000.000
3 Oktober 2018 39.400.000 3.776 148.774.400.000
8 Oktober 2018 28.000.000 3.776 105.728.000.000
9 Oktober 2018 2.100.000 3.802 7.984.200.000
27 November 2018 5.000.000 3.776 18.880.000.000
28 November 2018 15.900.000 3.776 60.038.400.000
3 Desember 2018 10.000.000 3.776 37.760.000.000
4 Desember 2018 10.900.000 3.776 41.158.400.000
6 Desember 2018 7.000.000 3.776 26.432.000.000
7 Desember 2018 5.000.000 3.776 18.880.000.000
11 Desember 2018 5.050.000 3.776 19.068.800.000
20 Maret 2019 6.400.000 3.776 24.166.400.000
26 Maret 2019 2.000.000 3.776 7.552.000.000
Total 148.750.000   561.734.600.000

Sumber: Keterbukaan Informasi BEI

 

Jika jumlah dana tersebut ditambah dengan asumsi hasil penjualan saham SRTG Sandiaga di awal April 2019, maka akan terkumpul uang sebanyak Rp 580,33 miliar.

Pasca terpilih menjadi Cawapres, Sandiaga untuk pertama kali menjual saham Saratoga pada 2 Oktober 2018. Saat itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjual 12 juta saham SRTG di harga Rp 3.776 per saham dan memperoleh dana segar Rp 45,31 miliar.

Merujuk laporan keuangan Saratoga per 31 Desember 2018, pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah PT Unitras Pertama dengan porsi kepemilikan 31,68%. Posisi kedua ditempati Edwin Soeryadjaya dengan porsi kepemilikan 31,04% saham SRTG. Adapun porsi kepemilikan masyarakat pada saham SRTG sebanyak 14,60%.

Bagikan

Berita Terbaru

Perbaiki Rasio Keuangan, Perusahaan Hong Kong Siap Tadah Private Placement BULL
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 17:02 WIB

Perbaiki Rasio Keuangan, Perusahaan Hong Kong Siap Tadah Private Placement BULL

Dengan asumsi harga pelaksanaan Rp 135 per saham, maka potensi dana segar yang bisa diraih BULL maksimal mencapai Rp 190,16 miliar.

AS Akan Perpanjang Negosiasi Tarif dengan China Selama 90 Hari Sejak Batas 12 Agustus
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 14:32 WIB

AS Akan Perpanjang Negosiasi Tarif dengan China Selama 90 Hari Sejak Batas 12 Agustus

Pemerintahan Presiden Donald Trump kemungkinan besar akan memperpanjang negosiasi tarif dagang terhadap China, selama 90 hari ke depan.

Prospek Sektor Consumer Non Cyclicals di Semester II-2025 Masih Menantang
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 14:14 WIB

Prospek Sektor Consumer Non Cyclicals di Semester II-2025 Masih Menantang

Lemahnya kinerja indeks tersebut seiring kinerja pendapatan emiten barang konsumsi yang masih cenderung masih lambat di kuartal II-2025.

 Ratusan Triliun Jadi Beban Negara dan PLN di Balik Rencana Pembangkit Gas 10,3 GW
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 13:01 WIB

Ratusan Triliun Jadi Beban Negara dan PLN di Balik Rencana Pembangkit Gas 10,3 GW

Menurut hitungan Yayasan Cerah total beban yang harus ditanggung bisa mencapai Rp 155,8 triliun per tahun.

Berkaca dari AADI dan RATU yang Masuk MSCI, BEI Mesti Ubah Cara Pandangnya Soal IPO
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Berkaca dari AADI dan RATU yang Masuk MSCI, BEI Mesti Ubah Cara Pandangnya Soal IPO

Semakin banyak emiten baru yang dapat masuk ke indeks global, implikasinya akan sangat positif terhadap reputasi BEI.

Sebanyak 20 Saham Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi pada Agustus, Cek Daftarnya
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 11:05 WIB

Sebanyak 20 Saham Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi pada Agustus, Cek Daftarnya

Probabilitas kenaikan diukur berdasarkan historis pergerakan saham pada Bulan Agustus 10 tahun terakhir (2015-2024).

Dinaungi Beragam Sentimen Positif, Harga Saham BWPT Belum Berhasil Menjebol Level 120
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 10:00 WIB

Dinaungi Beragam Sentimen Positif, Harga Saham BWPT Belum Berhasil Menjebol Level 120

Kenaikan harga saham BWPT yang sejalan dengan pertumbuhan laba bersih membuat valuasinya tetap atraktif.

Kopi Brasil Terkapar, Kopi Indonesia Bersiap Menyambar
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:27 WIB

Kopi Brasil Terkapar, Kopi Indonesia Bersiap Menyambar

Ketimbang Brasil, Indonesia mendapat tarif bea masuk lebih rendah ke AS. Apakah ini peluang meningkatkan ekspor kopi ke AS. 

Profit 27,54% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah (10 Agustus 2025)
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:05 WIB

Profit 27,54% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah (10 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang masih sama dengan harga sehari sebelumnya, yaitu Rp 1.951.000.

Kebijakan Pengendalian Harga Saham Suka-Suka dan Metode Analisis Beimology
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Kebijakan Pengendalian Harga Saham Suka-Suka dan Metode Analisis Beimology

Lantaran tak pernah menunjukkan bukti terjadinya pelanggaran aturan pasar modal, pengekangan yang dilakukan lebih seperti melawan hukum pasar.

INDEKS BERITA

Terpopuler