Duh, Efek Semburan Minyak Pertamina Bisa Membesar

Jumat, 02 Agustus 2019 | 08:14 WIB
Duh, Efek Semburan Minyak Pertamina Bisa Membesar
[]
Reporter: Filemon Agung , Lidya Yuniartha, Vendi Yhulia Susanto | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek semburan sumur minyak di perairan Karawang sejak 12 Juli 2019 bisa meluas.

Minyak yang menyembur dari Sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) sudah mengganggu masyarakat dan lingkungan sekitar.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengklaim, tumpahan minyak terus menyusut.

Sampai, Kamis 1 Agutus, tersisa 10% dari tumpahan minyak yang mencapai 3.000 barel per hari. "Upaya kami juga tidak surut agar tidak memberikan dampak ke masyarakat," ujar Nicke, Kamis (1/8).

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menambahkan, saat ini, ada sembilan area terdampak di wilayah Karawang dan dua area terdampak di Bekasi.

Pertamina terus berupaya melakukan tindakan agar titik pantai bersih. Pertamina sudah memetakan tujuh lapis proteksi di daerah terdampak.

Sambil terus menangani tumpahan minyak ini, Nicke mengatakan, Pertamina bersama pemerintah daerah (pemda) kini tengah menghitung nilai kerugian.

"Kami siap memberikan ganti rugi sesuai aturan," tandas Nicke.

Ada dua mekanisme pembayaran kompensasi. Pertama, dengan cash for work atau memberikan upah harian kepada masyarakat yang turut membersihkan pantai dari tumpahan minyak.

 Kedua, membayar kerugian yang dialami oleh petambak garam, pembudidaya ikan yang ada di wilayah terdampak.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menyebut kasus kebocoran tersebut bisa berdampak lebih buruk.

"Risiko paling fatal adalah rig tenggelam, seperti di film Deep Water Horizon tentang kecelakaan kerja di sumur minyak," sebut Djoko beberapa waktu lalu.

Jika ini benar, penanganan pencemaran air memakan dana yang besar, sampai US$ 61,6 miliar, belum termasuk hitungan pajak.

Manajer Energi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Dwi Sawung mengaku, Walhi akan terus mengawasi penanganan pencemaran akibat semburan minyak itu ke lingkungan.

Walhi juga menunggu itikad baik Pertamina dan pemerintah untuk segere menyelesaikan masalah ini.

Belum menghitung dampak kerugian lingkungan akibat insiden ini, Dwi memperkirakan kasus ini bisa lebih besar dari kasus di Balikpapan.

"Tumpahan minyak ini dari sumur, bukan pipa yang bocor seperti di Balikpapan yang merugikan negara dari lingkungan hingga US$ 8,27 miliar," ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Peminat Membesar, Nilai Transaksi BI-Fast Perbankan Melonjak
| Senin, 08 September 2025 | 04:15 WIB

Peminat Membesar, Nilai Transaksi BI-Fast Perbankan Melonjak

Volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST tumbuh 37,56% secara tahunan mencapai 414,62 juta transaksi di Juli 2025. 

Industri Galangan Kapal Cari Peluang Cuan
| Senin, 08 September 2025 | 04:10 WIB

Industri Galangan Kapal Cari Peluang Cuan

Aktivitas reparasi kapal masih menjadi penopang utama kinerja galangan, khususnya di wilayah Pulau Jawa.

Tren Penyakit Kritis Membayangi Klaim Asuransi Jiwa
| Senin, 08 September 2025 | 04:10 WIB

Tren Penyakit Kritis Membayangi Klaim Asuransi Jiwa

Tingginya ancaman penyakit kritis bersama inflasi medis , membuat asuransi jiwa dihadapkan pada ancaman klaim yang kian menggunung. 

Harga Emas Bisa Mencapai US$ 5.000, Saham MDKA dan ANTM Menjadi Sorotan
| Minggu, 07 September 2025 | 17:34 WIB

Harga Emas Bisa Mencapai US$ 5.000, Saham MDKA dan ANTM Menjadi Sorotan

Secara historis, lemahnya dolar AS dan turunnya suku bunga mendorong daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Cek Skor Kredit demi Pencapaian Penting dalam Hidup
| Minggu, 07 September 2025 | 07:00 WIB

Cek Skor Kredit demi Pencapaian Penting dalam Hidup

Jangan hanya tahu platform pinjaman, tapi unduh juga aplikasi cek skor kredit biar berimbang dalam memanfaatkan fasilitas utang.

Asuransi Perjalanan Jadi Kontributor Utama saat Makin Banyak yang Jalan-Jalan
| Minggu, 07 September 2025 | 06:30 WIB

Asuransi Perjalanan Jadi Kontributor Utama saat Makin Banyak yang Jalan-Jalan

Bisnis asuransi perjalanan menunjukkan pertumbuhan positif. Online travel agent dan platform digital lainnya bisa memperluas akses.

Balik ke Fase Ekspansif, Prospek Industri Hijau Positif
| Minggu, 07 September 2025 | 06:15 WIB

Balik ke Fase Ekspansif, Prospek Industri Hijau Positif

Industri manufaktur kembali ke fase ekspansif. Ini sekaligus berpeluang mengembangkan industri hijau di Tanah Air.

Tambang Emas Itu Bernama Sampah Rumah Tangga
| Minggu, 07 September 2025 | 05:45 WIB

Tambang Emas Itu Bernama Sampah Rumah Tangga

Lewat program konversi sampah menjadi emas, Pegadaian meramu dua hal sekaligus, membangun literasi investasi dan budaya ramah lingkungan.

Cuan Cetar dari Produksi Camilan Bar
| Minggu, 07 September 2025 | 05:35 WIB

Cuan Cetar dari Produksi Camilan Bar

Tren gaya hidup sehat butuh sumber nutrisi sehat. Salah satunya camilan bar yang mengenyangkan. Belakangan camilan bar diminati banyak orang.

 
BI dan Pemerintah Berbagi Beban
| Minggu, 07 September 2025 | 05:10 WIB

BI dan Pemerintah Berbagi Beban

BI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepakat menanggung beban sama besar alias separo-separo atas bunga surat utang pemerintah.​

INDEKS BERITA

Terpopuler