Duit Pemilu

Sabtu, 13 Mei 2023 | 08:00 WIB
Duit Pemilu
[]
Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika Anda cermati, bulan ini, iklan-iklan sosialisasi Pemilu sering muncul di berbagai media. Ini menjadi pertanda bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai membuka kran anggaran “kampanye” mereka.

Tak mau kalah, partai politik juga semakin rajin menggelar acara sambil menampilkan jagoan calon presiden masing-masing. Masa kampanye memang belum dimulai. Tapi, justru di saat seperti ini, partai masih bebas berimprovisasi.

Melihat gelagat ini, tak perlu heran jika banyak ekonom maupun pengusaha memiliki harapan besar bahwa pemilu akan memberikan dorongan ekstra bagi ekonomi.

Apalagi, skala pemilu kali ini ekstra besar. Pemilu legislatif, presiden, dan pilkada terjadi dalam waktu yang nyaris bersamaan. Makin besar acaranya, makin gede duitnya, dong. 

Catatan saja, tahun ini, pemerintah mengalokasikan bujet Rp 22 triliun untuk persiapan pemilu. Adapun tahun depan, kebutuhan dana KPU hampir Rp 45 triliun. Di luar itu, tentu saja, masih ada triliuan uang partai politik, calon legislatif, calon presiden, hingga calon kepala daerah yang mengucur deras. 

Duit itu, akhirnya, pasti akan sampai ke kantong rumah tangga. Jalannya bisa macam-macam; mulai dari honor penyelengara pemilu, uang lembur karyawan event organizer yang sibuk melayani partai, bonus untuk karyawan pabrik kaos, hingga “amplop” gerilya yang sering beredar sehari menjelang pencoblosan. 

Seperti ditulis KONTAN, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan perputaran duit pemilu bisa mencapai sekitar Rp 50 triliun.

Sementara itu, riset para ekonom Bank Central Asia menyebut, kecepatan perputaran uang (velocity of money) meningkat 1,2% selama pemilu. Artinya duit lebih cepat dibelanjakan.

Muara dari semua duit pemilu ini adalah konsumsi masyarakat. Ada harapan bahwa pemilu akan menjadi momen puncak pemulihan konsumsi masyarakat yang sempat terganggu pandemi.

Ini penting karena sampai saat ini, penopang utama ekonomi kita masih konsumsi rumah tangga. Kuartal pertama tahun ini, ketika ekonomi tumbuh 5,03%, sekitar 53,7% disumbang oleh konsumsi masyarakat. 

Tentu, capaian itu akan lebih sempurna jika pemilu juga mampu menghasilkan pemerintahan yang keren serta para wakil rakyat yang berkualitas dan sekaligus amanah.

Sebab, di atas prestasi angka ekonomi sesaat, yang lebih penting adalah menjaga keberlangsungan pembangunan ekonomi demi kesejahteraan kita dan anak cucu kita. 

Bagikan

Berita Terbaru

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja
| Selasa, 04 November 2025 | 19:18 WIB

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja

Setelah anak usahanya, PT Indofarma Global Medika pailit, Indofarma (INAF) mencoba tetap bertahan dengan melaksanakan pengurangan karyawan.

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh
| Selasa, 04 November 2025 | 19:09 WIB

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh

Industri batubara Indonesia kini perlu bersiap-siap dengan risiko bisnis besar sejalan dengan turunnya ekspor ke Tiongkok.

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler