KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Krisis utang Evergrande China telah memberikan dampak ke berbagai saham dan bisnis sektor-sektor terkait. Saham para pemasok bahan bangunan proyek properti Evergrande telah turun hingga dua digit secara year to date (ytd).
Mengutip Bloomberg pada Minggu (26/9), kreditur, investor, dan pemasok berada di urutan teratas kena dampak, Analis JPMorgan Chase & Co Stephen Tusa memproyeksi, sekitar 10% eksposur penjualan produsen industri Amerika Serikat ditujukan China.
Terdapat beberapa saham yang diperkirakan bakal terdampak, Yakni General Electric, Otis Worldwide, dan Honeywell International.
Ukuran Evergrande dan pengawasan ketat Beijing terhadap sektor real estat akan terus memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengembang properti ke depan. Evergrande memiliki aset sekitar CNY 2 triliun atau setara US$ 310 miliar.
Menurut perhitungan Goldman Sachs Group Inc, jumlah tersebut berkontribusi 2% dari produk domestik bruto (PDB) China. Sehingga apapun langkah yang diambil perusahaan itu dapat mengganggu pasar.
Citigroup Inc menyebut terlepas dari apa yang terjadi pada Evergrande, harga rumah China sekarang berisiko mengalami penurunan berarti. Bahkan. Indeks Properti Hang Seng turun ke level terendah dalam lima tahun awal bulan ini.
Kredit macet
Saham para kreditur akan bergejolak karena para investor melihat potensi lonjakan kredit macet dan penurunan aset. “Sementara pembuat kebijakan diharapkan memberikan dukungan, beberapa bank mungkin menjadi korban. China Minsheng, Ping An Bank dan China Everbright memiliki risiko tertinggi bagi pengembang,”ujar Judy Zhang, analis Citigroup.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.