Efek Samping Penempatan Devisa Hasil Ekspor

Kamis, 06 Maret 2025 | 03:10 WIB
Efek Samping Penempatan Devisa Hasil Ekspor
[ILUSTRASI. Devisa Hasil Ekspor: Teller menghitung mata uang Dollar Amerika di Bank Muamalat, Jakarta, Senin (4/3/2024). Bank Indonesia (BI) mencatat Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) telah mencapai 1,95 miliar dolar AS hingga 20 Februari 2024. KONTAN/Baihaki/4/3/2024]
Haryo Kuncoro | Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Jakarta?

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Regulasi anyar tentang devisa hasil ekspor (DHE) resmi diberlakukan. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 mewajibkan mulai 1 Maret 2025 eksportir untuk menempatkan 100% DHE sumber daya alam (SDA) di dalam sistem keuangan dalam negeri minimal selama satu tahun.

Porsi 100% DHE SDA patut dicatat dari PP Nomor 8 Tahun 2025. Ketentuan sebelumnya toh hanya mewajibkan 30%. Penambahan masa simpan dari tiga bulan menjadi 12 bulan dalam sistem keuangan dalam negeri juga menjadi pembeda yang signifikan dari regulasi sebelumnya.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Saham-Saham Cepek Unjuk Gigi, dari OASA, BKSL Hingga BUMI, Ada yang bisa Dicermati?
| Selasa, 17 Juni 2025 | 09:47 WIB

Saham-Saham Cepek Unjuk Gigi, dari OASA, BKSL Hingga BUMI, Ada yang bisa Dicermati?

Beberapa saham cepek mengalami kenaikan harga yang diiringi dengan kenaikan volume transaksi yang signifikan. 

Indonesia dan Singapura Perkuat Enam Kerja Sama
| Selasa, 17 Juni 2025 | 09:07 WIB

Indonesia dan Singapura Perkuat Enam Kerja Sama

Kerja sama ini ditegaskan dalam pertemuan tingkat menteri The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting

BI Diramal Tahan Lagi Suku Bunga
| Selasa, 17 Juni 2025 | 09:01 WIB

BI Diramal Tahan Lagi Suku Bunga

Bank Indonesia mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni mulai Selasa (17/6) hingga Rabu (18/6) besok

Menghadang Dampak Ekonomi Perang Iran-Israel
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:53 WIB

Menghadang Dampak Ekonomi Perang Iran-Israel

Konflik Iran dan Israel menambah tekanan terhadap perekonomian Indonesia dari sisi harga minyak dan rupiah

Laba Bersih Mei Positif, Capital Group Hingga JP Morgan Profit Taking Saham BBCA
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:49 WIB

Laba Bersih Mei Positif, Capital Group Hingga JP Morgan Profit Taking Saham BBCA

Pada Mei 2025 BBCA mencatatkan laba bersih bank only sebesar Rp 5 triliun atau tumbuh 12% year on year (YoY).

Profit 33,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Dalam (17 Juni 2025)
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:46 WIB

Profit 33,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Dalam (17 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Juni 2025) 1.950.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,48% jika menjual hari ini.

Harga Melesat Hingga Terkena UMA dan Suspensi, Manajemen MGLV: Tak Ada Aksi Korporasi
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:10 WIB

Harga Melesat Hingga Terkena UMA dan Suspensi, Manajemen MGLV: Tak Ada Aksi Korporasi

MGLV belum merilis tiga laporan keuangan, yaitu laporan keuangan kuartal III-2024, setahun penuh 2024, dan kuartal I-2025. 

Bursa Mengkaji Ulang Jam Perdagangan Saham
| Selasa, 17 Juni 2025 | 07:36 WIB

Bursa Mengkaji Ulang Jam Perdagangan Saham

Otoritas bursa kembali memunculkan wacana penyesuaian jam perdagangan, dengan alasan supaya tidak tertinggal dengan bursa lainnya.

MEDC Mencatat Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Forel
| Selasa, 17 Juni 2025 | 07:33 WIB

MEDC Mencatat Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Forel

Produksi dari lapangan telah mencapai 10.000 barel minyak per hari (BOPD) dan ditampung di FPSO Marlin Natuna 

Menimbang Rotasi ke Sektor Saham Unggulan
| Selasa, 17 Juni 2025 | 07:30 WIB

Menimbang Rotasi ke Sektor Saham Unggulan

Ketidakpastian tarif dagang dan memanasnya tensi geopolitik membuat pelaku pasar mulai menyesuaikan kembali portofolio sahamnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler