Efisiensi, Beban Asuransi Jiwa Turun

Jumat, 08 Februari 2019 | 07:35 WIB
Efisiensi, Beban Asuransi Jiwa Turun
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, tahun lalu beban usaha industri asuransi jiwa turun sebesar 25,4% menjadi Rp 24,51 triliun. Sebelumnya, pada tahun 2017, beban usaha asuransi jiwa sebesar Rp 32,86 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menjelaskan, penurunan beban usaha ini karena perusahaan asuransi melakukan efisiensi beban. Efisiensi tersebut dapat dilakukan pada proses bisnis hingga kampanye produk dan program.

Data OJK menunjukkan beberapa jenis beban yang menurun per tahun 2018 dibandingkan tahun 2017. Sebut saja, beban pemasaran yang turun 5,04%, dari Rp 2,38 triliun menjadi Rp 2,26 triliun.

Kemudian, beban pendidikan dan pelatihan yang menurun 6,4% dari Rp 279 miliar menjadi Rp 261 miliar. Selain itu, ada juga beban mortalitas yang turun 63% dari RP 13,92 triliun menjadi Rp 5,02 triliun.

Beban mortalitas menyumbang penurunan paling banyak. Sebagai informasi, beban ini dihitung berdasarkan jumlah risiko neto klasifikasi risiko tertanggung saat polis pertama kali dibeli dan usia tertanggung saat masuk.

Dengan begitu, penurunan bebas mortalitas menunjukkan bahwa pembelian polis baru pada tahun 2018 tidak naik signifikan. Naik, cuma memang tidak besar kenaikannya, kata Togar.

OJK juga mencatat, pendapatan premi asuransi jiwa per tahun 2018 hanya naik 1,2%, dari Rp 183,84 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 186,04 triliun. Pendapatan premi ini gabungan antara premi baru dengan premi lanjutan.

Kenaikan yang tidak signifikan atas penjualan premi baru asuransi jiwa juga terlihat dari biaya akuisisi yang turun tipis sebesar 0,68% dari Rp 19,09 triliun per tahun 2017 menjadi Rp 18,96 triliun per 2018.

Menurut Togar, biaya akuisisi naik sejalan dengan kenaikan premi baru. Sebab biaya akuisisi untuk premi lanjutan umumnya lebih kecil dari biaya akuisisi untuk premi baru. Tahun ini perusahaan asuransi yakin premi akan naik.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler