KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi untuk Januari 2019 diprediksi melandai dibandingkan dengan Desember 2018 yang mencapai 0,62% (month-on-month) atau 3,13% (year-on-year). Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Januari 2019, Jumat (1/2).
Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, tingkat inflasi pada Januari selama tiga tahun belakangan memang terbilang tinggi. Namun, inflasi pada Januari 2019 bakal berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. "Biasanya inflasi Januari itu di atas 0,5% karena pengaruh berlanjutnya kenaikan harga di akhir tahun, juga cuaca yang membuat harga bahan pangan meningkat," ujarnya, Kamis (31/1).
David memproyeksikan, tingkat inflasi Januari secara bulanan berkisar di 0,44%- 0,5%. Proyeksi ini sejalan dengan survei Bank Indonesia hingga pekan keempat Januari, terjadi inflasi 0,44%. "Faktor inflasi lebih ke harga sayuran, seperti bawang, cabai karena cuaca hujan sehingga mengganggu distribusi. Sedangkan inflasi karena yang harga diatur pemerintah (administered price) relatif terkendali dan tidak naik. Rupiah juga stabil," lanjut David.
Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memperkirakan inflasi Januari maksimal 0,51%. Kontribusi inflasi berasal dari kenaikan harga bawang merah dan bawang putih, beras, tomat, ikan, telur, maupun ayam. "Kenaikan harga untuk perhiasan emas, sewa rumah, kontrak perumahan, dan tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap tekanan inflasi bulan ini," lanjut Myrdal.Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memprediksi tingkat harga pangan lebih terkendali sehingga inflasi lebih rendah lagi, yakni hanya di kisaran 0,2%. Maklum selama ini harga pangan jadi momok pendongkrak inflasi.