Berita Global
Ekonomi China Kuartal IV Diprediksi Tumbuh Paling Lambat Dalam 1,5 Tahun Terakhir
Minggu, 16 Januari 2022 | 20:32 WIB
ILUSTRASI. Ekonomi China tertekan permintaan yang lebih lemah karena penurunan properti, pembatasan utang dan langkah-langkah ketat Covid-19. REUTERS/Tyrone Siu
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ekonomi China kemungkinan tumbuh pada laju paling lambat dalam 1,5 tahun pada kuartal IV karena terseret oleh permintaan yang lebih lemah di tengah penurunan properti, pembatasan utang dan langkah-langkah ketat Covid-19. Kondisi itu berpotensi mendorong pembuat kebijakan untuk meluncurkan lebih banyak langkah pelonggaran.
Pemerintah China akan merilis data PDB dan data aktivitas Bulan Desember 2021, pada Hari Senin (17/1) pukul 0200 GMT. Para analils dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 3,6% year on year (yoy) selama Oktober-Desember 2021. Perkiraan itu merupakan laju terlemah sejak kuartal II 2020 dan melambat dari pertumbuhan 4,9% yoy pada kuartal III 2021.
Ini Artikel Spesial
Segera berlangganan sekarang untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.
Baca juga
-
Market Kamis, 26 Mei 2022 | 20:16 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 20:16 WIB -
Global Kamis, 26 Mei 2022 | 19:20 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 19:20 WIB -
Global Kamis, 26 Mei 2022 | 18:46 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 18:46 WIB -
Global Kamis, 26 Mei 2022 | 18:30 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 18:30 WIB -
Global Kamis, 26 Mei 2022 | 17:12 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 17:12 WIB -
Global Kamis, 26 Mei 2022 | 16:57 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 16:57 WIB -
Global Kamis, 26 Mei 2022 | 16:54 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 16:54 WIB -
English News Kamis, 26 Mei 2022 | 16:27 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 16:27 WIB -
English News Kamis, 26 Mei 2022 | 16:22 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 16:22 WIB -
English News Kamis, 26 Mei 2022 | 16:13 WIB Kamis, 26 Mei 2022 | 16:13 WIB
Berita Terbaru Global
Terpopuler
- Bumi Resources (BUMI) Terus Kurangi Utang OWK, Masih Tersisa Rp 3,4 Triliun
Kamis, 26 Mei 2022 | 16:00 WIB
- Bank Sentral Singapura Minta OCBC Tambah Modal Setelah Ratusan Nasabah Kena Phishing
Kamis, 26 Mei 2022 | 18:46 WIB
- Anomali Saham GOTO, Lebih Kebal Saat Saham Teknologi Lain Anjlok, Inikah Penyebabnya?
Kamis, 26 Mei 2022 | 09:18 WIB
- Bisnis Anteraja Kian Mencorong, Kontribusinya ke Pendapatan ASSA Tembus 58,52 Persen
Kamis, 26 Mei 2022 | 10:59 WIB
- Tiga Bulan Berturut-turut, Pemegang Saham Pengendali Lepas 1,57 Miliar Saham GSMF
Kamis, 26 Mei 2022 | 20:16 WIB