Ekonomi Global Penuh Ketidakpastian, Emas Antam Semakin Diburu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Senin (28/1) harganya terkoreksi, namun jika dibanding pekan lalu harga emas batangan Aneka Tambang (Antam) masih dalam tren naik. Kondisi ini sejalan dengan kenaikan harga emas di New York Mercantile Exchange (NYMEX).
Kemarin, harga emas batangan Antam satu gram turun Rp 2.000 menjadi Rp 666.000 per gram, dibanding Sabtu (26/1) di level Rp 668.000 per gram. Harga emas Antam pada Sabtu menguat Rp 10.000 dari hari Jumat (25/1) di harga Rp 658.000 per gram.
"Penguatan harga emas Antam masih dipengaruhi sentimen Amerika Serikat (AS), yakni prediksi The Federal Reserve (The Fed) akan menangguhkan kenaikan suku bunga acuan," jelas Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan, kemarin.
Yudi menambahkan, pertemuan China dan AS membahas perang dagang pekan ini juga memberi kecemasan tersendiri, terutama bila tidak mencapai kesepakatan. Atas kondisi yang serba tidak pasti tersebut, dollar AS melemah dan membuat permintaan emas naik karena dianggap sebagai safe haven.
Per pukul 19.52 WIB kemarin, harga emas untuk pengiriman April 2019 menguat 0,17% ke US$ 1.306,10 per troi ons. Ini merupakan harga tertinggi sepanjang tahun ini.
Yudi melihat tren harga emas Antam akan meningkat. "Sepanjang harga emas dunia naik, maka akan berimbas pada emas Antam," kata dia.
Karena tren kenaikan yang sangat cepat tersebut menjadi alasan Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar merekomendasikan wait and see bagi para investor yang belum memiliki posisi di pasar emas Antam.
Sementara analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono tetap merekomendasikan beli emas Antam. "Harga emas Antam dalam jangka panjang memang akan selalu naik," ujar dia.
Tahun ini, Wahyu menilai performa emas Antam akan less hawkish dibandingkan 2018. Justru di sini daya jualnya," ujar dia. Wahyu memperkirakan harga beli emas Antam akan bergerak antara Rp 650.000–Rp 680.000 per gram tahun ini.