Ekonomi Kreatif dan Poros Baru Ekonomi Indonesia

Rabu, 29 Oktober 2025 | 04:12 WIB
Ekonomi Kreatif dan Poros Baru Ekonomi Indonesia
[ILUSTRASI. Periset menunjukan maket kapal patroli cepat untuk Bea dan Cukai hasil riset dan desain BRIN pada pameran International Maritime Symposium on Hydrodynamic Science and Technology 2025 (IMS-HydroST) di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Serpong, Banten, Senin (22/9/2025). Acara yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH) bekerja sama dengan Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional ke-61. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.]
Prakoso Bhairawa Putera | Direktur Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi dan Inovasi BRIN

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketika ekonomi berbasis sumber daya alam mulai menurun daya dorongnya, dunia beralih pada model pembangunan yang menempatkan kreativitas, pengetahuan dan teknologi sebagai mesin utama pertumbuhan. Indonesia, dengan warisan budaya yang melimpah dan talenta muda yang kreatif, sesungguhnya memiliki modal besar untuk menapaki arah baru tersebut. Inilah semangat yang mendasari lahirnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif beserta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 sebagai aturan pelaksananya. Di dalamnya, riset dan inovasi ditempatkan bukan sebagai pelengkap, melainkan sebagai transformasi ekonomi kreatif nasional.

Undang-undang ini mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Frasa tersebut menjadi titik balik penting dalam cara negara memandang kreativitas, bahwa ide, ilmu dan riset bukan lagi domain akademik semata, melainkan sumber nilai ekonomi baru. Pemerintah tidak lagi hanya berperan sebagai regulator, tetapi juga fasilitator dan katalisator ekosistem yang menghubungkan penelitian, inovasi dan pasar.

Baca Juga: Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler