Ekonomi Subsidi

Senin, 15 Desember 2025 | 07:30 WIB
Ekonomi Subsidi
[ILUSTRASI. TAJUK - Sandy Baskoro (KONTAN/Steve G.A)]
Sandy Baskoro | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliudin, warga Kalideres Jakarta Barat, gundah gulana. Dalam tiga bulan terakhir, pedagang baju kelas mikro ini sepi pengunjung. Rutinitasnya setiap hari cuma buka-tutup kios, nihil transaksi. Sudah omzet berkurang drastis, dia harus membayar tagihan sewa kios. "Teman saya lebih menderita lagi, dia harus tutup kios karena pendapatan enggak bisa menutupi beban sewa," imbuh Aliudin.

Boleh jadi, nasib yang dialami Aliudin dan temannya juga membayangi pedagang kecil lainnya. Pelaku usaha mikro, yang masuk dalam kategori tenaga kerja informal, teramat banyak di Indonesia. Mereka rentan lantaran minim proteksi. Tanpa jaminan sosial, tidak memiliki perlindungan kesehatan, pensiun maupun jaminan kerja lainnya.

Untung saja Aliudin mengaku telah mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) Kesra pada tahun ini. Dia menerima Rp 900.000 untuk perode tiga bulan (Oktober-Desember 2025). Pemerintah mengalokasikan dana BLT Kesra setidaknya Rp 31 triliun yang menyasar 35 juta penerima pada tahun ini. Selain BLT Kesra, pemerintah mengucurkan bansos seperti Program Keluarga Harapan (PKH), juga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Praktis, masyarakat kelas bawah hingga menengah (pelaku UMKM), masih mengandalkan bansos pemerintah untuk mengasapi dapurnya. Hanya saja, tidak semua masyarakat tersentuh bantuan pemerintah.

Dengan kondisi yang masih buram, laju pertumbuhan ekonomi tahun ini rasanya bakal melambat. Apalagi, ada banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra, yang sudah pasti akan mengusik perekonomian setempat dan mempengaruhi ekonomi nasional.

Di sisi lain, investasi swasta juga belum menunjukkan peningkatan signifikan. Demikian pula dengan kinerja ekspor-impor. Pembukaan lapangan kerja masif masih sekadar harapan. Faktanya, pemutusan hubungan kerja tak kunjung mereda.

Kini, pemerintah mengandalkan ekonomi subsidi untuk menggairahkan konsumsi rumah tangga di kelas bawah. Sedangkan sokongan bagi kelas menengah, semisal insentif PPh, belum maksimal, karena hanya menyentuh beberapa industri.

Tahun depan tinggal menghitung hari. Pemerintah perlu mengevaluasi anggaran mana saja yang layak dipertahankan, dan program mana yang mesti dievaluasi total. Tak ada salahnya jika pemerintah mengkaji lagi anggaran program unggulan, seperti MBG, yang realisasinya masih minim dan dampaknya belum terlihat jelas.                      

Selanjutnya: Bank Siapkan Triliunan Uang Tunai

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri

Pertukaran data properti dengan negara-negara OECD ditargetkan mulai berlaku di 2030                

INDEKS BERITA

Terpopuler