Ekspektasi ETF di AS dan Kecemasan Inflasi Menopang Bitcoin di Kisaran Tertinggi

Senin, 18 Oktober 2021 | 15:52 WIB
Ekspektasi ETF di AS dan Kecemasan Inflasi Menopang Bitcoin di Kisaran Tertinggi
[ILUSTRASI. Ilustrasi dari bitcoin, 14 Juni 2021. REUTERS/Edgar Su/Illustration]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga bitcoin, Senin (18/10), membumbung mendekati kisaran tertingginya selama enam bulan terakhir. Kenaikan itu mengantisipasi pencatatan produk exchange trade fund (ETF)  bitcoin dalam bentuk kontrak berjangka di Amerika Serikat (AS). Kehadiran instrumen baru itu diprediksi akan meningkatkan volume perdagangan mata uang kripto.

Jika regulator pasar modal di AS (SEC) tidak menyatakan keberatan, maka ETF bernama ProShares Bitcoin Strategy menyelesaikan periode 75 hari sejak pendaftaran pencatatan pada Selasa esok. Itu berarti, ETF tersebut dapat mulai diperdagangkan di hari yang sama. 

Sejumlah produk ETF dari pengelola dana lainnya akan menuntaskan periode waktu pendaftaran dalam beberapa hari dan pekan mendatang. Instrumen investasi yang berbasis bitcoin di AS pun akan semakin beragam. 

Baca Juga: Kurs rupiah melemah 0,25% ke Rp 14.110 akibat tekanan dolar AS dan US Treasury

Harga uang kripto dengan nilai kapitalisasi terbesar di dunia terakhir tercatat senilai US$ 62.288. Nilai itu mendekati kisaran tertingginya selama enam bulan terakhir, yaitu US$ 62.944 dan tidak jauh dari rekor tertingginya sepanjang masa, yang tercetak pada bulan April lalu, yaitu US$ 64.895.

Ether, token populer yang digunakan pada blockchain Ethereum, diperdagangkan sekitar US$ 3.866 dan turut meningkat, mengekor bitcoin sejak pertengahan September.

“Berita tentang serangkaian produk ETF yang merujuk ke harga di masa depan bukan sesuatu yang baru bagi mereka yang mengikuti topik ini dengan cermat. Ini memang langkah maju, tetapi bukan game changer, seperti yang disebut banyak orang,” kata Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone di Melbourne, Australia.

Ia mengingatkan, pasar juga sempat euforia saat menyambut ETF untuk pasar spot. “Produk ini mungkin membutuhkan lebih banyak pekerjaan di bidang regulasi."

Di antara pengelola dana yang telah mengajukan permohonan untuk meluncurkan ETF bitcoin di AS adalah VanEck Bitcoin Trust, ProShares, Invesco, Valkyrie, dan Galaxy Digital Funds.

Nasdaq, Jumat (15/10), menyetujui pencatatan ETF Valkyrie Bitcoin Strategy. Grayscale, manajer mata uang digital terbesar di dunia, berencana untuk mengubah produk andalannya, Grayscale Bitcoin Trust menjadi ETF bitcoin spot, CNBC melaporkan pada hari Minggu.

Setelah berbulan-bulan bolak-balik antara SEC dan calon penerbit ETF bitcoin berjangka, regulator sepertinya lebih siap untuk memberi lampu hijau atas permohonan pencatatan. Produk baru akan memperluas akses investor ritel maupun ritel ke cryptocurrency.

Baca Juga: Harga Bitcoin hari ini (18/10) lewati US$ 62.000, simak prospeknya mendatang

Di bawah aturan yang digunakan oleh penerbit ETF, SEC tidak harus memberikan persetujuan eksplisit atas penerbitan ETF. Instrumen itu dapat otomotis meluncur pada akhir periode 75 hari, jika regulator AS tidak keberatan.

Investor Cryptocurrency mengharapkan persetujuan ETF bitcoin AS pertama untuk memicu masuknya uang dari pemain institusional yang tidak dapat berinvestasi dalam koin digital saat ini.

Meningkatnya kekhawatiran inflasi global juga telah meningkatkan selera untuk bitcoin, yang persediaannya terbatas, berbeda dengan uang konvensional. Beberapa tahun terakhir, otoritas moneter di banyak negara mencetak uang dalam jumlah besar-besaran untuk merangsang pertumbuhan ekonominya.

"Tidak seperti rally terdahulu, tampaknya tidak ada banyak kegembiraan di pasar. Semakin banyak investor yang berpikir bahwa inflasi mungkin tidak bersifat sementara dan ada kemungkinan bahwa bitcoin dipilih sebagai lindung nilai terhadap inflasi," kata Makoto Sakura, peneliti di Lembaga Penelitian Perpusnas.

Selanjutnya: Alami Krisis Energi dan Rantai Pasok Ketat, China Tumbuh Semakin Pelan di Tahun Ini

 

Bagikan

Berita Terbaru

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:00 WIB

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru

Indonesia juga mesti memaksimalkan penggunaan LCS dan BCSA untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:19 WIB

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.919.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.763.000 per gram.

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:00 WIB

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025

Akumulasi saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang teranyar per tanggal 8 Juli 2025.melibatkan 38.420.600 saham. 

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:25 WIB

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang

Pembiayaan sejumlah perusahaan multifinance sektor produktif masih jauh dibawah target yang dicanangkan OJK sekitar 46%-48% ​

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:05 WIB

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat

NPL perbankan pada Mei 2025 sebesar 2,29% secara tahunan atau year on year (YoY), naik dari 2,24% pada April dan 2,08% pada Desember 2024.​

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:00 WIB

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Konsumsi emas di Indonesia hanya sekitar 0,17 gram per kapita, lebih rendah dibanding Malaysia yang mencapai 0,54 gram per kapita.

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:30 WIB

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk

Banyak korporasi belum memanfaatkan fasilitas kredit yang telah disetujui bank, membuat angka kredit menganggur terus meningkat.​

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:18 WIB

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh

Investor perlu memperhatikan kenaikan harga sebelum pengumuman dividen hingga sesaat sebelum membeli serta membandingkan dengan nominal dividen

Harga Beras Stabil Lewat Koperasi Desa
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:10 WIB

Harga Beras Stabil Lewat Koperasi Desa

Pemerintah bisa melawan tengkulak saat pembelian komoditas beras di tingkat bawah lewat koperasi merah putih.​

Rupiah dalam Sepekan Tersengat Tarif AS
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:05 WIB

Rupiah dalam Sepekan Tersengat Tarif AS

 Sepekan ini, nilai tukar rupiah bergerak berfluktuatif. Ketidakpastian tarif Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen volatilitas rupiah

INDEKS BERITA

Terpopuler