Ekspor Batubara Merosot, Nilai Ekspor Indonesia Turun di Bulan Januari

Kamis, 17 Februari 2022 | 15:33 WIB
Ekspor Batubara Merosot, Nilai Ekspor Indonesia Turun di Bulan Januari
[ILUSTRASI. Infografik: Ekspor selama Januari 2022]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali tahun 2022, ekspor Indonesia bergerak lebih lambat dibanding bulan sebelumnya. Menurut catatan Badan Pusat Statistik, nilai ekspor selama Januari 2022 sebesar US$ 19,16 miliar. 

Jika dibandingkan dengan nilai ekspor di periode yang sama tahun sebelumnya, angka itu memang meningkat 25,31%. Namun jika dibandingkan dengan realisasi ekspor di bulan sebelumnya, yaitu Desember 2021, nilai tersebut lebih rendah 14,29%.

Jika dibandingkan dalam basis bulanan, penurunan terjadi merata di seluruh sektor (Lihat infografik). Dengan penurunan terbesar pada ekspor non migas sektor pertambangan dan lainnya,” tutur Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam paparan Neraca Perdagangan Januari 2022, Selasa (15/2) secara daring, yang dikutip kontan.co.id.

Baca Juga: Per Januari 2022, Realisasi DMO Batubara Mencapai 13 Juta Ton

Sektor pertambangan dan lainnya yang memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap total ekspor sepanjang bulan lalu, menderita penurunan dalam basis bulanan terbesar. Nilai ekspor pertambangan dan sektor lainnya turun hingga 42,88%. Kendati jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai ekspor pertambangan dan lainnya masih mengalami peningkatan, sebesar 3,87%.

Penurunan realisasi ekspor pertambangan dan sektor lainnya di bulan Januari dalam basis bulanan tidak terlepas dari kemerosotan ekspor batubara. Dalam catatan BPS, ekspor batubara selama Januari merosot 61,14% month-to-month. Sedang ekspor lignit, atau yang kerap disebut batubara coklat merosot 69,28% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Komisi VII DPR dan Kementerian ESDM Tidak Setuju PLN Beli Batubara Sesuai Harga Pasar

Patut dicatat, pemerintah Indonesia sempat menerbitkan larangan ekspor batubara di awal Januari.  Pelarangan itu terkait dengan upaya pemerintah menagih perusahaan tambang batubara memenuhi kewajibannya memasok ke pasar lokal. Tujuan akhirnya adalah memastikan ketersediaan batubara untuk pembangkit di dalam negeri.

Setianto menyebut, pelarangan ekspor yang sempat diberlakukan pemerintah di awal pemerintah sebagai salah satu dari sejumlah faktor yang menggerus nilai ekspor di bulan Januari. “Barangkali penurunan ekspor batubara ini tidak semata-mata karena pelarangan ekspor. Tetapi juga ada pengaruh indikator lain, seperti harga di pasar internasional.

Pelarangan ekspor memang tidak diberlakukan sepanjang Januari. Sejak pertengahan Januari, pintu ekspor kembali dibuka bagi perusahaan yang telah memenuhi kewajiban memasok pasar domestik.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed
| Rabu, 17 September 2025 | 07:51 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed

Investor menanti hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur BI mengenai suku bunga acuan. Harap-harap cemas ini berbarengan arah suku bunga The Fed.

IPO Merdeka Gold (EMAS) Berpotensi Meraup Dana Rp 4,65 Triliun
| Rabu, 17 September 2025 | 07:44 WIB

IPO Merdeka Gold (EMAS) Berpotensi Meraup Dana Rp 4,65 Triliun

PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mematok harga initial public offering (IPO) di Rp 2.880 per saham.

Emiten Properti Nantikan Dampak Penurunan Suku Bunga ke KPR
| Rabu, 17 September 2025 | 07:35 WIB

Emiten Properti Nantikan Dampak Penurunan Suku Bunga ke KPR

ruang penurunan suku bunga yang masih terbuka membawa angin segar untuk penjualan properti di sisa tahun ini dan tahun depan.

TLKM Menghapus Posisi Wakil Direktur Utama dan Munculkan Direktur Legal
| Rabu, 17 September 2025 | 07:22 WIB

TLKM Menghapus Posisi Wakil Direktur Utama dan Munculkan Direktur Legal

Selain perombakan direksi, rapat tersebut juga mengusulkan untuk menghapus satu posisi komisaris yang sebelumnya diisi Ismail

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000
| Rabu, 17 September 2025 | 07:07 WIB

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000

Transaksi penambahan modal tersebut bertujuan mempertahankan presentasi kepemilikan saham FORE di FIPL.

Pengendali Utama SURI Gemar Akumulasi, Sahamnya Bergerak Fluktuatif
| Rabu, 17 September 2025 | 07:01 WIB

Pengendali Utama SURI Gemar Akumulasi, Sahamnya Bergerak Fluktuatif

Sejak awal tahun hingga saat ini Hansen Jap, pengendali utama PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) terpantau gencar melakukan akumulasi.

Harga Saham Emiten Rokok Kompak Menguat, Ada Gosip Apa?
| Rabu, 17 September 2025 | 06:46 WIB

Harga Saham Emiten Rokok Kompak Menguat, Ada Gosip Apa?

Adanya kebijakan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, peluang penurunan tarif cukai hasil tembakau semakin terbuka. T

TPIA Raih Kredit Jumbo untuk Perkuat Integrasi Rantai Pasok
| Rabu, 17 September 2025 | 06:45 WIB

TPIA Raih Kredit Jumbo untuk Perkuat Integrasi Rantai Pasok

Dana hasil pinjaman untuk keperluan korporasi umum, termasuk proyek peremajaan aset Aster di Pulau Bukom dan Jurong

Plafon KUR Perumahan Rp 130 Triliun
| Rabu, 17 September 2025 | 06:39 WIB

Plafon KUR Perumahan Rp 130 Triliun

Airlangga juga menyebutkan program KUR perumahan ini akan disalurkan lewat himpunan bank milik negara (Himbara).

BLES Cetak Kinerja Solid Lewat Ekspansi
| Rabu, 17 September 2025 | 06:36 WIB

BLES Cetak Kinerja Solid Lewat Ekspansi

BLES membukukan volume penjualan sebesar 361.000 m³ atau tumbuh 19% secara tahunan (year-on-year) dibandingkan Agustus 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler