Elon Musk dengan X-nya

Minggu, 15 Oktober 2023 | 08:05 WIB
Elon Musk dengan X-nya
[ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja]
Djumyati Partawidjaja | Redaktur Pelaksana

Minggu lalu konflik Hamas dan Israel di tepi Gaza kembali memanas. Festival musik di barat Negev, sekitar 5 km dari perbatasan Gaza-Israel berubah menjadi teror. Setelah sirene berbunyi menandakan adanya serangan roket, pasukan militer Hamas mendatangi dengan senjata berat, menembaki para penonton festival. Setidaknya 260 penonton yang meninggal.

Di saat yang bersamaan, Hamas melancarkan serangan ke beberapa permukiman Yahudi. Akibatnya, ada ratusan lain warga sipil yang meninggal dan diperkirakan 100 orang disandera pasukan Hamas. Tentu saja militer Israel tidak mau tinggal diam, mereka melancarkan berbagai serangan balasan ke permukiman Palestina di Gaza yang diduga menjadi tempat Hamas bersembunyi. Korban terus berjatuhan, menurut Pemerintah Israel setidaknya ada 1.200 orang yang meninggal akibat serangan Hamas. Sementara menurut Pemerintah Palestina ada 1.100 orang meninggal dan 5.339 orang terluka akibat serangan Israel.

Terlepas dari klaim siapa yang memulai kekejaman atau penindasan terlebih dulu, korban-korban yang terus berjatuhan ini seharusnya menjadi rem untuk para pemimpin. Sudah saatnya mereka mau duduk untuk mencari penyelesaian. Utopia? Kalau dilihat saat ini memang seperti cita-cita yang tak akan pernah terwujud. Tapi yang pasti sekarang ini suasana harus didinginkan dulu, sebelum semuanya bisa duduk bersama menyelesaikan persoalan pelik ini.

Sayangnya peran teknologi dan kemajuan luar biasa dari sosial media bukannya membuat cita-cita perdamaian semakin dekat, tapi justru makin kisruh dan keruh. Tertuduh utama konflik Hamas-Israel makin panas adalah X, atau dulu dikenal sebagai Twitter.

X versi baru di bawah kepemilikan Elon Musk membiarkan posting palsu membanjiri di platform-nya. Seperti video yang mengklaim penyerangan baru ke Israel, ternyata diproduksi dari Arma 3, video games simulasi perang.

Ada juga video perempuan terbakar menyala dan diindikasikan sebagai perempuan Israel yang disiksa setelah ditangkap di festival. Video yang benar-benar menunjukkan kekerasan ini ternyata terjadi di Amerika Tengah tahun 2015.

Beredar juga foto memo palsu dari Gedung Putih yang mengindikasikan Amerika akan mengucurkan bantuan US$ 8 miliar untuk Israel. Alhasil, pihak Ukraina khawatir harus berkompetisi dengan Israel untuk mendapatkan bantuan AS. Gedung Putih memastikan tidak pernah membuat memo seperti itu.

Menurut Washington Post, Elon Musk malah sempat mencuit, mempromosikan @warmonitors dan @sentdefender, akun-akun yang dikenal memposting kabar bohong. Sebelum dihapus, cuitan itu tersebar pada 150 juta pengikut Musk dan dilihat 11 juta kali.

Tambah celaka lagi, kebijakan baru dari Elon Musk menghapuskan centang biru untuk pemilik akun yang terverifikasi dan menggantinya sebagai akun yang berbayar. Sekilas kita lihat saja ada begitu banyak posting berita-berita palsu pada saat mencari Israel atau Gaza di X. Tanpa adanya akun terverifikasi, siapa pun akan kesulitan untuk mengidentifikasi dengan cepat, apakah posting-posting itu berita asli atau dipalsukan.

Entah apa yang dilihat Musk tahun lalu, waktu mengambil alih kepemilikan Twitter senilai US$ 44 miliar. Twitter telanjur jadi platform sosial media dengan pakem serius. Hampir mirip media massa tapi bukan dari wartawan, berita datang langsung dari pemilik akun dan ada banyak orang-orang terkenal mencuit di twitter. Termasuk Donald Trump yang sempat dicekal karena dianggap menyebarkan fake news.

Kalau Musk masih terus ingin membuat X sebagai ladang bisnis informasi, sepertinya lebih baik X ini mati, daripada membuat semua perseteruan menjadi makin runcing.

Bagikan

Berita Terbaru

Kepercayaan Industri Masih Lemah
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 09:45 WIB

Kepercayaan Industri Masih Lemah

Optimisme kalangan industri kembali menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan September 2025 yang merosot ke 53,02

Atasi Darurat Sampah, Danantara Siapkan Dana Investasi Proyek Waste to Energy
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 07:47 WIB

Atasi Darurat Sampah, Danantara Siapkan Dana Investasi Proyek Waste to Energy

Skema pembiayaan proyek waste to energy berasal dari Patriot Bond, kerja sama dengan mitra teknologi, maupun pendanaan swasta lainnya.

Aksi Jual Emiten Kapitalisasi Jumbo Berpotensi Lanjut, Simak Proyeksi IHSG Hari ini
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 07:28 WIB

Aksi Jual Emiten Kapitalisasi Jumbo Berpotensi Lanjut, Simak Proyeksi IHSG Hari ini

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah berlanjutnya aksi jual asing terhadap emiten berkapitalisasi pasar jumbo.

Laba Konsolidasi Chandra Asri Pacific (TPIA) Melesat Hingga 236 %
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 07:22 WIB

Laba Konsolidasi Chandra Asri Pacific (TPIA) Melesat Hingga 236 %

Kontributor pertumbuhan laba TPIA, pencatatan keuntungan pembelian  harga rendah akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell.

Penguatan IHSG Bisa Tersandung Pelemahan Rupiah dan Aksi Net Sell Investor Asing
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 07:12 WIB

Penguatan IHSG Bisa Tersandung Pelemahan Rupiah dan Aksi Net Sell Investor Asing

Tapi, risiko yang harus diawasi adalah tekanan pada rupiah, yang melemah sekitar 2% sejak pemangkasan suku bunga terakhir.

Kinerja Bank Besar Belum Kembali Mekar
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Kinerja Bank Besar Belum Kembali Mekar

Kuartal III-2025 sudah terlewati, namun kinerja bank-bank besar yang sudah dinanti-nanti tampaknya belum mengalami pemulihan berarti. ​

Pendapatan dan Laba Konsolidasi Chandra Asri (TPIA) Terbang Tinggi
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 06:24 WIB

Pendapatan dan Laba Konsolidasi Chandra Asri (TPIA) Terbang Tinggi

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) meraup pendapatan bersih (audit) US$ 2,9 miliar pada semester I-2025. Capaian ini naik 236,2% secara tahunan.

Rupiah Masih Akan Dalam Tekanan pada Rabu (1/10)
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 06:20 WIB

Rupiah Masih Akan Dalam Tekanan pada Rabu (1/10)

Pada Selasa (30/9), rupiah di pasar spot naik 0,09% secara harian ke posisi Rp 16.665 per dolar Amerika Serikat (AS).

Laba Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Naik Saat Pendapatan Tercekik
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 06:17 WIB

Laba Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Naik Saat Pendapatan Tercekik

Meski pendapatan anjlok, laba bersih PT Solusi Bangun Indonesia Tbk  (SMCB) melesat 63% (yoy) jadi Rp 266,53 miliar di semester I-2025. 

Dongkrak Pertumbuhan Kinerja, Mayora Indah (MYOR) Memperluas Jaringan Usaha
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 06:11 WIB

Dongkrak Pertumbuhan Kinerja, Mayora Indah (MYOR) Memperluas Jaringan Usaha

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membidik pertumbuhan penjualan 10% (yoy) jadi Rp 39,7 triliun dan kenaikan laba 0,8% mencapai Rp 3,1 triliun pada 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler