Emiten Batubara Harum Energy Buyback Saham HRUM Setiap Hari Tanpa Henti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Harum Energy Tbk (HRUM) mulai melancarkan aksi untuk menjaga harga sahamnya.
Sepanjang Maret 2020 hingga pertengahan bulan ini, manajemen HRUM sangat rajin melakukan buyback sahamnya di pasar.
Penelusuran KONTAN, buyback yang dilakukan manajemen HRUM berlangsung setiap hari perdagangan tanpa jeda.
"Semua pembelian saham HRUM oleh perusahaan merupakan pelaksanaan dari program buyback," kata Ray Antonio Gunara, Direktur Utama PT Harum Energy Tbk kepada KONTAN, Rabu (18/3).
Oh ya, pembelian kembali yang dilakukan HRUM bukanlah dalam rangka buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang marak diumumkan emiten belakangan ini.
Melainkan buyback yang sudah disetujui RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Januari 2019 lalu.
HRUM berniat membeli kembali maksimal 4,93% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Baca Juga: Ini Respons Pebisnis Soal Biaya Eksplorasi Pertambangan
Catatan KONTAN, persentase tersebut setara maksimal 133,38 juta lembar saham.
Dana yang disiapkan maksimal US$ 16,2 juta atau Rp 236,52 miliar (kurs Rp 14.600 per US$).
Sebelum buyback ini digelar, HRUM sudah memiliki saham treasury sekitar 5,07%, sehingga nantinya total saham treasury berpotensi mencapai maksimal 10%.
Pelaksanaan buyback dilakukan sejak tanggal persetujuan pemegang saham di RUPSLB hingga 18 bulan kemudian.
Harga relatif stabil
Nah, transaksi teranyar, merujuk laporan kepemilikan efek 5% atau lebih yang disampaikan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berlangsung pada Senin, 16 Maret 2020.
Pada hari itu PT Harum Energy Tbk memborong 3.624.100 saham HRUM, sekaligus menjadi volume transaksi buyback harian terbesar sejauh ini.
Transaksi Pembelian Saham HRUM Per 16 Maret 2020 | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Jumlah Saham | Perubahan Kepemilikan | Harga rata-rata* | |
Awal | Perubahan | |||
2 Maret | 1.649.400 | 5,16% | 5,22% | 1.186 |
3 Maret | 1.176.700 | 5,22% | 5,27% | 1.204 |
4 Maret | 1.162.600 | 5,27% | 5,31% | 1.214 |
5 Maret | 348.400 | 5,31% | 5,32% | 1.214 |
6 Maret | 221.300 | 5,32% | 5,33% | 1.200 |
9 Maret | 212.200 | 5,33% | 5,34% | 1.186 |
10 Maret | 1.074.000 | 5,34% | 5,38% | 1.190 |
11 Maret | 2.341.400 | 5,38% | 5,46% | 1.206 |
12 Maret | 705.000 | 5,46% | 5,49% | 1.198 |
13 Maret | 1.434.700 | 5,49% | 5,54% | 1.161 |
16 Maret | 3.624.100 | 5,54% | 5,67% | 1.177 |
TOTAL | 13.949.800 | |||
*harga rata-rata per saham di pasar reguler | ||||
sumber: Laporan Kepemilikan efek 5% atau lebih KSEI |
Jika melihat pergerakan harga saham HRUM, aksi beli yang dilancarkan manajemen HRUM bisa dibilang berhasil meredam tekanan.
Meskipun belum berhasil membuat harga sahamnya naik.
Sejauh ini harga saham HRUM berhasil bertahan di atas Rp 1.145, yang merupakan level terendah dalam setahun terakhir.
Rekor harga terendah itu terukir pada 14 Februari 2020.
Mengingat jumlah anggaran buyback yang dimiliki manajemen Harum Energy masih cukup banyak dan volume yang di buyback masih sedikit, ada kemungkinan aksi buyback akan terus berlanjut.
Baca Juga: Penurunan konsumsi listrik China belum berdampak pada ekspor Harum Energy (HRUM)
Apalagi, manajemen Harum Energy memang masih punya waktu hingga 17 Juli 2020.
Ditambah, tekanan terhadap harga saham, termasuk emiten batubara seperti HRUM, berpotensi masih terus berlanjut.
Pada penutupan perdagangan 17 Maret 2020, harga saham HRUM ada di Rp 1.155 per saham.