Emiten Berharap Stimulus China Mendongkrak Permintaan Nikel

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:05 WIB
Emiten Berharap Stimulus China Mendongkrak Permintaan Nikel
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: A worker displays nickel ore in a ferronickel smelter owned by state miner Aneka Tambang Tbk at Pomala district, Indonesia, March 30, 2011. REUTERS/Yusuf Ahmad/File Photo]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kucuran stimulus Pemerintah China untuk mendongkrak ekonomi negaranya berpotensi menggerakkan pasar dan harga komoditas tambang mineral-logam. Ini sekaligus jadi sentimen positif bagi emiten pertambangan nikel di Tanah Air untuk memoles kinerja.

Sejumlah emiten nikel sudah berancang-ancang untuk mengoptimalkan peluang efek stimulus ekonomi China. Contoh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Dua emiten nikel ini melihat stimulus China sebagai katalis tambahan yang bisa mengerek prospek kinerja di sisa tahun ini.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kontroversi Kenaikan PPN dan Tax Amnesty Jilid III dan Blunder Penurunan PPh Badan
| Kamis, 28 November 2024 | 12:34 WIB

Kontroversi Kenaikan PPN dan Tax Amnesty Jilid III dan Blunder Penurunan PPh Badan

Kenaikan PPN dari 10% ke 11% sejak April 2022 saja masih terasa berat. Toko dan pabrik banyak tutup dan berujung PHK. 

Pinjaman Dolar Indonesia Terendah Dalam Delapan Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
| Kamis, 28 November 2024 | 11:05 WIB

Pinjaman Dolar Indonesia Terendah Dalam Delapan Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

Korporasi yang lebih memilih pendanaan dalam negeri saat likuiditas mengetat, meningkatkan tekanan terhadap likuiditas domestik. 

Pasokan Trump Bakal Bikin Harga LNG Dunia Tertekan, Indonesia Ikut Kena Getahnya
| Kamis, 28 November 2024 | 10:05 WIB

Pasokan Trump Bakal Bikin Harga LNG Dunia Tertekan, Indonesia Ikut Kena Getahnya

Kapasitas ekspor LNG AS bakal naik berlipat ganda dari 11,3 miliar kaki kubik per hari (Bcfd) pada tahun 2023 menjadi 22,4 Bcfd pada 2030.

Bekal Ekspansi Emiten Nikel
| Kamis, 28 November 2024 | 09:04 WIB

Bekal Ekspansi Emiten Nikel

Sejumlah emiten tetap optimistis terhadap prospek nikel dan tergiur melakukan ekspansi di komoditas mineral ini.

Pergerakan Harga Dinilai Tak Wajar, Grup Samuel Rajin Lepas Saham NSSS
| Kamis, 28 November 2024 | 09:03 WIB

Pergerakan Harga Dinilai Tak Wajar, Grup Samuel Rajin Lepas Saham NSSS

Sepanjang November berjalan Samuel Tumbuh Bersama telah menjual 637.115.600 saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS).

Menyibak Dampak Kenaikan Tarif PPN
| Kamis, 28 November 2024 | 08:36 WIB

Menyibak Dampak Kenaikan Tarif PPN

Keputusan menaikkan tarif PPN memang merupakan pilihan kebijakan yang kompleks dengan berbagai trade-off.

Genjot Rasio Penerimaan Pajak, Pemerintah Mesti Membidik Sektor Ekonomi Baru
| Kamis, 28 November 2024 | 08:28 WIB

Genjot Rasio Penerimaan Pajak, Pemerintah Mesti Membidik Sektor Ekonomi Baru

Ambisi pemerintah untuk mencetak rasio pajak (tax ratio) hingga 23% PDB dinilai masih sulit terwujud​ dalam lima tahun ke depan.

Pemimpin Kreatif
| Kamis, 28 November 2024 | 08:17 WIB

Pemimpin Kreatif

Sudah saatnya, pemimpin daerah memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memudahkan pelayanan di masing-masing daerah.

Pemerintah akan Mengguyur Stimulus Terlebih Dulu Sebelum Mengerek Tarif PPN
| Kamis, 28 November 2024 | 08:12 WIB

Pemerintah akan Mengguyur Stimulus Terlebih Dulu Sebelum Mengerek Tarif PPN

Pemberian stimulus hanya kebijakan temporer, sementara kenaikan tarif PPN menjadi 12% akan berefek panjang.​

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Cetak Kinerja Positif Pada Kuartal III-2024
| Kamis, 28 November 2024 | 06:47 WIB

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Cetak Kinerja Positif Pada Kuartal III-2024

Pada sembilan bulan tahun 2024, SRAJ mencetak laba Rp 8,3 miliar per akhir September 2024, naik 120% dari kerugian Rp 39,62 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler