Emiten Memilih Rights Issue Agar Neraca Positif

Jumat, 11 Juni 2021 | 11:00 WIB
Emiten Memilih Rights Issue Agar Neraca Positif
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencarian pendanaan di pasar modal dengan cara menerbitkan saham baru, alias sepertinya masih menjadi pilihan emiten. Sembari menunggu pandemi yang belum kunjung berakhir, emiten memilih menggalang dana dengan biaya lebih murah.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut, salah satu pilihan emiten mencari pendanaan itu lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dengan cara ini, emiten dapat memperoleh dana tanpa perlu membayar bunga, seperti jika emiten merilis obligasi.

"Saham baru ini juga diminati oleh investor jika memang emiten yang dianggap berprospek baik, mengikuti sentimennya," terang William, Selasa (8/6).

Beberapa emiten baru mengungkapkan rencana rights issue dalam waktu dekat in. Antara lain: PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) yang akan merilis saham baru sebanyak-banyaknya 2,68 miliar saham baru.

Bank yang 9,6% sahamnya dimiliki Arifin Panigoro ini menyebutkan dalam prospektus, HMETD akan mempengaruhi keuangan secara positif, karena mengurangi biaya bunga, meningkatkan likuiditas, serta memperbaiki struktur permodalan.

Dampaknya, aksi itu akan memperkuat neraca keuangan SDRA. Kelak, dana ini akan dipakai SDRA guna memperkuat struktur permodalan dan pengembangan usaha.

Selain SDRA,  ada PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) yang akan merilis 1,7 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 812. Artinya perusahaan ini akan mendapatkan dana segar maksimal Rp 1,39 triliun. Adapun 77% dana itu akan dipakai ZBRA untuk mengambil 99% saham PT Dos Ni Roha (DNR) Rp 1,08 triliun. Sisanya, ZBRA pinjamkan kepada anak usahanya, termasuk DNR, sebagai modal kerja.

Ada juga PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) yang akan merilis 1,13 miliar saham untuk pengembangan teknologi informasi, dan digitalisasi, melunasi utang bank, dan menambah modal kerja.

William menyebut, beberapa ights issue di bawah harga pasar terbilang menarik dari segi harga, seperti ZBRA.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas
| Kamis, 27 November 2025 | 15:57 WIB

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas

Margin yang dibukukan para pemain di sektor emas jauh lebih tinggi dan konsisten, terutama karena peran emas sebagai aset lindung nilai.

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

INDEKS BERITA

Terpopuler