Emiten Pacu Penjualan Batubara Kalori Tinggi

Senin, 20 Mei 2019 | 06:20 WIB
Emiten Pacu Penjualan Batubara Kalori Tinggi
[]
Reporter: Ika Puspitasari, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, kinerja keuangan sejumlah emiten tambang batubara tergencet penurunan harga batubara. Demi mempertahankan kinerja, produsen menerapkan strategi menekan biaya produksi atau efisiensi sekaligus mengerek produksi batubara berkalori tinggi.

Salah satunya adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Emiten ini memproyeksikan volume penjualan batubara kalori tinggi atau high calorie value (HCV) sebesar 3,9 juta ton di sepanjang 2019. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Suherman mengemukakan, hingga April tahun ini, volume penjualan batubara berkalori tinggi mencapai 526.000 ton.

Sebagian besar dari target penjualan HCV sebanyak 3,9 juta tahun ini sudah menggenggam kontrak jual beli. "Pasar utama batubara kalori tinggi PTBA seperti Jepang, Filipina, Malaysia, Srilangka, dan pasar dalam negeri. Pembelinya sebagian besar Jepang dan Filipina," ungkap dia kepada KONTAN, Sabtu (18/5).

Emiten anggota indeks Kompas100 ini, mulai mengembangkan tambang HCV sejak pertengahan tahun lalu. Saat ini, mereka fokus mengoptimalkan cadangan tambang existing. Alasannya, jumlah sumber daya dan cadangan tertambang batubara yang dimiliki PTBA masih cukup besar. "Namun tidak tertutup kemungkinan kami menambah cadangan, jika ada sumber lain yang prospektif dan ekonomis," sebut Suherman.

Sedangkan cadangan tertambang batubara HCV PTBA sebesar 3% dari total cadangan tertambang. Hingga April tahun ini, porsi penjualan batubara kalori tinggi PTBA mencapai lebih dari 6% terhadap total penjualan batubara.

Di sepanjang kuartal pertama tahun ini, PTBA mengantongi pendapatan Rp 5,34 triliun, atau menurun 7,1% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 5,75 triliun. Laba bersihnya juga menurun sekitar 21,38% year on year (yoy) menjadi Rp 1,14 triliun.

Produsen tambang lainnya, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) juga terus meningkatkan target volume produksi batubara pada tahun ini. Sekretaris PT United Tractors Tbk, Sara K Loebis mengatakan, dari tiga konsesi tambang yang dimiliki, dua di antaranya memproduksi thermal coal berkalori tinggi, dan satu produksi coking coal. "Penjualan tahun lalu sekitar 5,5 juta ton, target tahun ini sekitar 7 juta ton, belum termasuk off takes," tutur dia kepada KONTAN, kemarin.

Hingga kuartal I 2019, anak usaha Grup Astra ini telah memproduksi thermal coal sebanyak 2,24 juta ton, sementara produksi batubara kokas sebesar 325.000 ton. Berdasarkan berita KONTAN sebelumnya, beberapa anak usaha UNTR yang bergerak di bisnis pertambangan seperti PT Tuah Turangga Agung (TTA) memproduksi batubara dengan kandungan kalori di atas 6.000 kilokalori per kilogram (kkal/kg). 

Namun Sara enggan menyebutkan harga jual batubara mereka saat ini. Yang terang, salah satu keuntungan memproduksi batubara kalori tinggi adalah harga jual batubara yang lebih tinggi. 

Sementara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui anak usaha PT Arutmin Indonesia membidik batubara kalori tinggi sebesar 9 juta ton, tumbuh 80% ketimbang tahun lalu sebesar 5 juta ton. Selain Arutmin, anak usaha lainnya PT Kaltim Prima Coal juga memproduksi batubara kalori tinggi. "Kami berharap menghasilkan 30% batubara berkalori tinggi dan 70% batubara sedang atau rendah dari total target produksi 88-90 juta ton," kata Dileep Srivastava, Direktur BUMI, kemarin.

Selama periode Januari hingga Maret tahun ini, BUMI mengantongi pendapatan senilai US$ 234,16 juta, atau menyusut 24,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 310,47 juta. Alhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk ikut menurun 46,27% (yoy) menjadi US$ 48,44 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler