Emiten Perkapalan Optimistis Prospek Industri Bakal Cerah

Kamis, 27 Juni 2019 | 08:14 WIB
Emiten Perkapalan Optimistis Prospek Industri Bakal Cerah
[]
Reporter: Andy Dwijayanto, Kenia Intan | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa angkutan kapal berharap kinerja di semester kedua tahun ini akan lebih baik ketimbang semester pertama. Optimisme tersebut, seiring dengan ekspansi perusahaan di bidang pertambangan, yang menjadi klien mereka, tahun ini.

Tengok saja PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) yang meyakini bisa meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 20% hingga akhir tahun nanti. "Outlook untuk semester kedua, kami melihat kenaikan volume dan pendapatan dibandingkan semester pertama, dengan utilitas dan volume bertambah dari semua lini bisnis," kata Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Rabu (26/6).

Hingga Mei tahun ini, emiten tersebut mencatatkan pendapatan sebesar US$ 30,7 juta. Jumlah itu meningkat 19% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu.

Imelda menjelaskan, kenaikan pendapatan karena tarif pelanggan mengalami kenaikan untuk jasa kapal curah bulk carrier atau mother vessel (MV). Selain itu, peningkatan terjadi untuk kapal tunda dan tongkang.

Untuk mengantisipasi permintaan, manajemen PSSI telah membeli kapal jenis mother vessel sebanyak tiga unit dalam empat bulan terakhir. Dua jenis Supramax 53.000 deadweight tonnage (dwt) telah mendapatkan sewa lima tahun dari Virtue-Dragon Nickel Indonesia.

Sedangkan kapal Handysize 32.000 dwt disewakan untuk kargo aluminium dan curah. "Hingga Mei 2019, dengan pembelian tiga kapal itu, kami telah membelanjakan US$ 30,2 juta dari total belanja modal 2019 sebesar US$ 61,3 juta," sebut Imelda.

PSSI juga ingin mendatangkan satu unit kapal lagi untuk mengantisipasi permintaan pasar domestik dan ekspor.

Disulut smelter

Perusahaan pelayaran dan logistik, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) juga optimistis kinerja pada tahun ini bakal positif seiring pengadaan kapal tanker untuk memenuhi permintaan jasa angkut pertambangan yang meningkat. Katalisnya adalah pembangunan smelter sejumlah perusahaan mineral.

Oleh sebab itu, SMDR akan fokus mengembangkan chemical tanker. Mereka siap menambahkan dua kapal chemical tanker. "Kami sekarang sedang membangun satu kapal baru di Jepang," ungkap Bani Maulana Mulia, Managing Director SMDR, Rabu (26/6).

Manajemen bisa menggunakan kapal ini pada tahun 2020. Adapun kapasitas kapal tersebut sekitar 3.000 hingga 4.000 ton. SMDR juga akan membeli satu kapal lainnya. Bani menyebutkan, kapal tersebut second hand atau kapal bekas buatan Jepang.

Menurut Bani, bisnis shipping menggunakan chemical tanker memang sedang membaik, yang didorong proyek smelter. Kapal jenis ini melayani distribusi bahan baku seperti bauksit. "Kebijakan B20 dan B30 turut memperbesar peluang distribusi menggunakan chemical tanker," ungkap dia.

SMDR mengalokasikan belanja modal US$ 180 juta. Segmen pelayaran mengambil porsi 42% atau US$76 juta. Sementara sektor pelabuhan mengambil 44% dari belanja modal.

Bagikan

Berita Terbaru

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:45 WIB

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah

TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:30 WIB

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun

Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:25 WIB

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia

Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:20 WIB

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat

Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

Darurat Judi Online
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:10 WIB

Darurat Judi Online

Pemerintah harus berupaya keras menumpas judi online lewat beragam aspek tidak hanya pemblokiran semata.

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:05 WIB

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar

Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto menjaring komitmen investasi jumbo dari China dan Inggris senilai US$ 18,5 miliar.

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:00 WIB

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat

Pertumbuhan permintaan pembiayaan multifinance di segmen multiguna masih akan berlanjut hingga tahun depan

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

INDEKS BERITA

Terpopuler