KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki Februari, harga broiler lesu. Mengutip riset Mirae Asset Sekuritas, harga broiler turun menjadi Rp 17.400 per kilogram (kg) atau tertekan 19% selama Februari berjalan.
"Melemahnya permintaan akibat mobilitas masyarakat menurun menyusul melonjaknya kasus harian di Indonesia," jelas Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni dalam riset, Jumat (11/2). Padahal di Januari 2022, harga rata-rata bulanan ayam broiler menguat jadi Rp 21.400 per kilogram, naik 42,2% secara tahunan atau naik 4,9% secara bulanan.
Penguatan harga di Januari terdorong tiga instruksi pemusnahan yang cukup besar secara berturut-turut pada Oktober-Januari, dari 94 juta final stock (FS), 150 juta FS, dan 142 juta FS. Pada Februari 2022, pemusnahan bulanan diinstruksikan pemerintah masih berlangsung efektif hingga 19 Februari 2022, dengan jumlah 142 juta.
Baca Juga: Permintaan Ayam Mulai Pulih, Simak Rekomendasi Saham Japfa (JPFA)
"Pembatasan pasokan seperti ini telah diminta oleh pemerintah sejak Oktober, sehingga akan mengimbangi permintaan yang lebih lemah selama gelombang omicron," ujar Emma.
Tapi untungnya, Indonesia akan kembali memasuki musim panen jagung bulan ini. Emma berharap, ini dapat meringankan harga bahan baku yang naik sejak pertengahan tahun lalu akibat kenaikan harga jagung dan bungkil kedelai.
Biasanya, musim panen pada Februari-April menyumbang 60% dari total kebutuhan produksi dalam satu tahun.
Analis BNI Sekuritas Mikhail Johanes Siahaan memandang, Covid-19 yang berkepanjangan juga akan menjadi kendala bagi sektor poultry. Karena itu, industri ini perlu menyesuaikan saluran pemasaran dan rantai pasok untuk menyiasati langkah yang bakal diambil pemerintah guna meredam Covid-19.
Mikhail memandang positif prospek sektor poultry. Sektor ini tertopang pembukaan kembali ekonomi, tren memasak di rumah, dan kemajuan breeding technology.
BNI Sekuritas menjadikan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) sebagai top picks. Target harga keduanya di level Rp 7.100 dan Rp 1.950 per saham.
Baca Juga: Didorong Kenaikan Harga Ayam, Simak Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)
Sementara Mirae Asset Sekuritas mempertahankan, sikap netral saham sektor poultry. "Melemahnya permintaan menjadi risiko penurunan jangka pendek saat ini, karena Indonesia pada tahap awal gelombang omicron," ujar Emma. Adapun top picks Mirae Asset adalah JPFA dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU). Keduanya disarankan buy dengan target harga masing-masing Rp 2.000 dan Rp 240 per saham.