Emiten Poultry Kena Imbas Harga Broiler dan Omicron

Selasa, 15 Februari 2022 | 04:15 WIB
Emiten Poultry Kena Imbas Harga Broiler dan Omicron
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki Februari, harga broiler lesu. Mengutip riset Mirae Asset Sekuritas, harga broiler turun menjadi Rp 17.400 per kilogram (kg) atau tertekan 19% selama Februari berjalan. 

"Melemahnya permintaan akibat mobilitas masyarakat menurun menyusul melonjaknya kasus harian di Indonesia," jelas Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni dalam riset, Jumat (11/2). Padahal di Januari 2022, harga rata-rata bulanan ayam broiler menguat jadi Rp 21.400 per kilogram, naik 42,2% secara tahunan atau naik 4,9% secara bulanan. 

Penguatan harga di Januari terdorong tiga instruksi pemusnahan yang cukup besar secara berturut-turut pada Oktober-Januari, dari 94 juta final stock (FS), 150 juta FS, dan 142 juta FS. Pada Februari 2022, pemusnahan bulanan diinstruksikan pemerintah masih berlangsung efektif hingga 19 Februari 2022, dengan jumlah 142 juta. 

Baca Juga: Permintaan Ayam Mulai Pulih, Simak Rekomendasi Saham Japfa (JPFA)

"Pembatasan pasokan seperti ini telah diminta oleh pemerintah sejak Oktober, sehingga akan mengimbangi permintaan yang lebih lemah selama gelombang omicron," ujar Emma. 

Tapi untungnya, Indonesia akan kembali memasuki musim panen jagung bulan ini. Emma berharap, ini dapat meringankan harga bahan baku yang naik sejak pertengahan tahun lalu akibat kenaikan harga jagung dan bungkil kedelai.

Biasanya, musim panen pada Februari-April menyumbang 60% dari total kebutuhan produksi dalam satu tahun. 

Analis BNI Sekuritas Mikhail Johanes Siahaan memandang, Covid-19 yang berkepanjangan juga akan menjadi kendala bagi sektor poultry. Karena itu, industri ini perlu menyesuaikan saluran pemasaran dan rantai pasok untuk menyiasati langkah yang bakal diambil pemerintah guna meredam Covid-19. 

Mikhail memandang positif prospek sektor poultry. Sektor ini tertopang pembukaan kembali ekonomi, tren memasak di rumah, dan kemajuan breeding technology. 

BNI Sekuritas menjadikan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) sebagai top picks. Target harga keduanya di level Rp 7.100 dan Rp 1.950 per saham. 

Baca Juga: Didorong Kenaikan Harga Ayam, Simak Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)

Sementara Mirae Asset Sekuritas mempertahankan, sikap netral saham sektor poultry. "Melemahnya permintaan menjadi risiko penurunan jangka pendek saat ini, karena Indonesia pada tahap awal gelombang omicron," ujar Emma. Adapun top picks Mirae Asset adalah JPFA dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU). Keduanya disarankan buy dengan target harga masing-masing Rp 2.000 dan Rp 240 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Mencermati Volatilitas Saham KAQI Dua Hari Terakhir, Ekspansi Bisnis Bengkel Dipacu
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 16:36 WIB

Mencermati Volatilitas Saham KAQI Dua Hari Terakhir, Ekspansi Bisnis Bengkel Dipacu

Volatilitas saham KAQI sudah berlangsung sejak 13 Agustus 2025 ketika harganya mulai beranjak naik dari gocap.​

Inflasi pada September 2025 Menyentuh Angka Tertinggi Sejak Juni 2024
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 16:13 WIB

Inflasi pada September 2025 Menyentuh Angka Tertinggi Sejak Juni 2024

Inflasi September 2025 tercatat sebesar 0,21% secara bulanan, berbalik arah dari deflasi 0,08% yang terjadi pada Agustus 2025.

Banjir Bantuan! 8 Stimulus Ekonomi 2025 Dimulai Bulan Ini, Segini Nilai Anggarannya
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 15:19 WIB

Banjir Bantuan! 8 Stimulus Ekonomi 2025 Dimulai Bulan Ini, Segini Nilai Anggarannya

Dengan digelarnya berbagai stimulus, pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,2% hingga akhir tahun ini dapat tercapai

Surplus Perdagangan Meningkat Akibat Penurunan Impor per Agustus 2025
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:45 WIB

Surplus Perdagangan Meningkat Akibat Penurunan Impor per Agustus 2025

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020

PMI Manufaktur Indonesia Turun Ke Level 50,4, Ada Peluang Indeks Kontraksi Lagi
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:31 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Turun Ke Level 50,4, Ada Peluang Indeks Kontraksi Lagi

Survei menunjukkan volume produksi justru menurun untuk kelima kalinya dalam enam bulan terakhir, akibat melemahnya daya beli konsumen

Surplus US$ 5,49 Miliar di Agustus, Neraca Dagang Indonesia Sudah Surplus 64 Bulan
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 11:55 WIB

Surplus US$ 5,49 Miliar di Agustus, Neraca Dagang Indonesia Sudah Surplus 64 Bulan

Surplus neraca perdagangan pada Agustus 2025 masih ditopang oleh komoditas non minyak dan gas (migas) yang mencapai US$ 7,15 miliar

ASII Beli Saham MMLP Rp 3,35 T dari 10 Investor, Simak Prospek dan Profil Bisnisnya
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 10:46 WIB

ASII Beli Saham MMLP Rp 3,35 T dari 10 Investor, Simak Prospek dan Profil Bisnisnya

PT Astra International Tbk (ASII) memborong saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) dengan banderol Rp 580,60 per saham.

Penta Valent (PEVE) Membidik Pertumbuhan Penjualan 17% di Tahun Ini
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 10:15 WIB

Penta Valent (PEVE) Membidik Pertumbuhan Penjualan 17% di Tahun Ini

Kinerja positif PEVE terlihat sejak awal tahun, tren pertumbuhan penjualan dan laba bersih di kuartal II-2025 sejalan dengan kuartal sebelumnya

BBM di SPBU Shell Langka, Konsumen Menggugat
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 10:00 WIB

BBM di SPBU Shell Langka, Konsumen Menggugat

Seorang konsumen mengajukan gugatan perdata Perbuatan Melawan Hukum kepada Menteri ESDM, PT Pertamina (Persero), hingga PT Shell Indonesia

Kepercayaan Industri Masih Lemah
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 09:45 WIB

Kepercayaan Industri Masih Lemah

Optimisme kalangan industri kembali menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan September 2025 yang merosot ke 53,02

INDEKS BERITA

Terpopuler