Emiten Ritel Menyambut Berkah Lebaran

Rabu, 08 Mei 2019 | 08:27 WIB
Emiten Ritel Menyambut Berkah Lebaran
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas belanja diyakini makin marak di bulan puasa atau jelang Lebaran. Apalagi, ada pemberian tunjangan hari raya (THR) yang makin mendorong daya beli masyarakat.

Beberapa emiten ritel berpotensi mendulang kenaikan penjualan dari tren kenaikan belanja menjelang Lebaran ini. Namun, tak semua saham ritel disarankan untuk diborong. "Perlu dicermati, persaingan yang ketat di sektor ritel saat ini membuat sejumlah emiten kesulitan mencatatkan kinerja yang positif," kata Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama, Selasa (7/5).

Dalam laporannya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatatkan total penjualan sekitar Rp 1,04 triliun di akhir Maret 2019. Nilai tersebut turun tipis 0,4% dari periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 1,05 triliun.

Namun, RALS bisa mengurangi beban pokok penjualan dan mencetak laba usaha. Sehingga, laba tahun berjalan emiten ritel ini bisa meningkat sekitar 428% menjadi Rp 77,50 miliar.

Sedangkan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat penjualan kotor Rp 3,32 triliun di akhir kuartal pertama 2019. Angka perolehan LPPF ini lebih rendah sekitar 1,5% dibandingkan akhir kuartal pertama 2018.

Wawan merekomendasikan investor agar hold sambil wait and see sebelum membeli saham RALS dan LPPF. Meski berprospek fundamental baik, saham RALS dia nilai sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Wawan juga bilang, meski berpotensi meningkatkan laba per saham, aksi buy back saham oleh LPPF perlu dicermati karena mengurangi saham beredar.

Di sisi lain, LPPF dikenal sebagai emiten dengan yield dividen yang menarik. Perusahaan juga ditunjuk menjadi distributor eksklusif untuk beberapa merek produk dari luar negeri yang menambah varian produk. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja disamping terus mengembangkan gerai ritel LPPF di beberapa lokasi baru.

"Namun kenaikan saham emiten diperkirakan terbatas mengingat kinerja yang tidak terlalu baik di tengah persaingan yang ketat dan pergeseran pola konsumsi di masyarakat," ujarnya.

Kinerja fundamental

Meski momen Lebaran mengerek penjualan, faktor seperti kinerja emiten, fundamental serta likuiditas menjadi bahan pertimbangan utama dalam membeli saham.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Utama menilai, momentum kenaikan kinerja fundamental emiten ritel pada periode Ramadan akan terlihat pada RALS. "Emiten lain, seperti LPPF, masih perlu meningkatkan inovasi agar bisa berkompetisisi di sektor ritel," kata dia. Nafan merekomendasikan maintain buy untuk RALS.

Sebaliknya, analis masih meminta menjauhi sementara saham HERO. Pada akhir Maret 2019, perusahaan ini masih mencatatkan rugi Rp 4 miliar, yang secara umum sama jika dibandingkan tahun 2018. Nafan melihat, selain masih mencatatkan rugi, saham HERO juga tak likuid.

Analis Sucorinvest Asset Management Michele Gabriela menjelaskan, emiten seperti HERO belum direkomendasikan dikoleksi jangka pendek. "Saat ini HERO banyak melakukan konsolidasi dan banyak aset yang tak produktif. Sejumlah gerainya juga tutup," jelasnya.

Jika ingin mengoleksi HERO, dia menyarankan untuk disimpan jangka lebih panjang, yaitu dua-tiga tahun.Sedangkan jika ingin menumpang momentum Lebaran, lebih baik mengoleksi saham emiten ritel penjual sandang seperti RALS dan LPPF.

Saham RALS, kemarin, stagnan di harga Rp 1.760 per saham, LPPF turun 1,22% ke Rp 4.040 per saham. Sedangkan HERO turun 4,59% ke Rp 935 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:45 WIB

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah

TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:30 WIB

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun

Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:25 WIB

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia

Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:20 WIB

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat

Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

Darurat Judi Online
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:10 WIB

Darurat Judi Online

Pemerintah harus berupaya keras menumpas judi online lewat beragam aspek tidak hanya pemblokiran semata.

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:05 WIB

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar

Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto menjaring komitmen investasi jumbo dari China dan Inggris senilai US$ 18,5 miliar.

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:00 WIB

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat

Pertumbuhan permintaan pembiayaan multifinance di segmen multiguna masih akan berlanjut hingga tahun depan

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

INDEKS BERITA

Terpopuler