Erick Thohir Diwarisi BUMN dengan Utang Rp 3.200 Triliun
Jumat, 25 Oktober 2019 | 08:20 WIB
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berjabat tangan dengan para mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno (kedua kiri), Mustafa Abubakar (kiri), Laksamana Sukardi (kedua kanan) dan Soegiharto, saat serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10/20
Reporter: Benedicta Prima, Nur Qolbi
| Editor: A.Herry Prasetyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Begitu mulai mengemban tugas sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru, Erick Thohir langsung menyoroti soal utang BUMN. Erick mewanti-wanti agar BUMN tidak terjebak pada pandangan negatif soal utang.
Selama ini, utang yang tinggi memang jadi momok bagi emiten BUMN. Saham sejumlah emiten BUMN sulit naik gara-gara sentimen utang ini. Makanya, Erick menegaskan, utang dapat menjadi hal positif kalau menjadi cash flow atau membawa pendapatan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.