Error Teknologi

Senin, 03 Februari 2025 | 06:14 WIB
Error Teknologi
[ILUSTRASI. TAJUK - Haris Hadinata]
Harris Hadinata | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jagad media sosial dihebohkan dengan peristiwa jatuhnya kurs dollar Amerika Serikat (AS) dan euro yang ditampilkan di mesin pencari Google, Sabtu (1/2). Dalam banyak tangkapan layar yang banyak beredar di media sosial, hasil pencarian di Google, kurs dollar AS cuma dihargai Rp 8.170,65. 

Sempat beredar banyak spekulasi soal posisi kurs dollar AS yang super murah tersebut terhadap rupiah. Ada warganet yang menyebut ini lantaran fundamental Indonesia membaik, sehingga kurs mata uang garuda juga menguat tajam.

Tentu saja, banyak pula yang skeptis. Ada yang menyebut tangkapan layar yang beredar adalah tangkapan layar kurs rupiah di masa lalu, saat kembali turun ke kisaran Rp 8.000. Banyak juga yang yakin data kurs tersebut sekadar error belaka, yang belakangan terbukti memang demikian adanya.

Google lantas segera memperbaiki kekeliruan data tersebut. Menurut keterangan resmi Google, permasalahan ada di data pihak ketiga yang digunakan Google. Sampai saat artikel ini ditulis, Google belum lagi menampilkan kurs dollar AS pada fitur AI overview.

Tapi, sebagai mesin pencari terbesar dan kerap jadi andalan, bahkan sumber data, bagi banyak pihak, kesalahan sebentar Google tersebut berakibat fatal. Konon, sebuah aplikasi trading terkena dampak akibat error Google tersebut. Ada order transaksi yang terjadi di harga yang salah akibat kejadian ini.

Kejadian ini kembali menyadarkan bahwa ketergantungan masyarakat masa kini terhadap teknologi internet, mulai dari mesin pencari seperti Google hingga akal imitasi seperti ChatGPT atau DeepSeek, semakin tinggi. Sudah begitu, kerapkali informasi yang didapat di dunia maya tersebut langsung diakui sebagai informasi yang paling akurat.

Pengguna teknologi harus tetap berpikir kritis dalam menggunakan teknologi, juga saat menemukan informasi yang tampak spektakuler. Prinsip yang sama juga dipakai dalam investasi. Jangan langsung percaya bila ada tawaran investasi yang imbal hasilnya terlalu fantastis.

Prinsip check, re-check dan triple check bisa dihidupkan lagi. Ada baiknya juga jangan terbiasa hanya menggunakan satu sumber sebagai acuan, kecuali memang sumber tersebut adalah sumber resminya.

Jangan lupa, teknologi diciptakan untuk membantu dan memudahkan aktivitas manusia. Tapi, bukan berarti teknologi tidak ada kelemahan. Pengguna teknologi tetap harus sadar batasan dan tidak bergantung sepenuhnya pada teknologi.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:35 WIB

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (3 Juli 2025) Rp 1.911.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,57% jika menjual hari ini.

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:11 WIB

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar

Invesatsi ExxonMobil senilai US$ 10 miliar ini nantinya akan difokuskan pada rencana pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:57 WIB

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI

Terpilihnya Ricky untuk mengisi jabatan Deputi Gubernur BI pasca dilakukannya musyawarah bersama seluruh anggota Komisi XI DPR

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:44 WIB

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun

Nilai pinjaman yang akan diterima dua anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) maksimal US$ 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun. ​

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:34 WIB

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak

Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperkirakan shortfall penerimaan pajak pada tahun ini Rp 112,4 triliun

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:27 WIB

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua

Beberapa emiten ini menawarkan dividen dengan imbal hasil atau yield di atas 5%. Namun, investor sebaiknya tetap memperhitungkan likuiditasnya.

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:08 WIB

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto

Investor berhati-hati terhadap saham-saham IPO. Sudah menjadi fenomena tersendiri, saham IPO rawan spekulasi.

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:59 WIB

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)

Ketidakpastian pasar yang masih tinggi bagi investor asing. Terlihat dari adanya capital outflow yang terjadi di seluruh perdagangan.

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:49 WIB

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas

Fundamental perusahaan juga sangat layak untuk diperhatikan, agar ketika harganya mengalami penurunan ketika ex-date.

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:47 WIB

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II

Saham-saham blue chip dan grup konglomerasi besar, terkoreksi cukup dalam dan bahkan menjadi top laggard pada semester I-2025 silam.

INDEKS BERITA

Terpopuler