Faktor Penggerak Harga Bitcoin Diamond Dinilai Masih Lemah

Sabtu, 12 Juni 2021 | 07:00 WIB
Faktor Penggerak Harga Bitcoin Diamond Dinilai Masih Lemah
[ILUSTRASI. Sentimen penggerak harga Bitcoin Diamond hanya berasal dari Bitcoin yang diperbolehkan jadi alat tukar di El Salvador.]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin Diamond (BCD) menjadi pembicaraan karena melesat bersama dengan kenaikan harga bitcoin pada Rabu (9/6). Keputusan parlemen El Salvador mengesahkan bitcoin sebagai alat pembayaran resmi menjadi pemicu utama.

Merujuk data Indodax, aset kripto ini sempat mencapai level tertinggi di Rp 61.800 per BCD pada Rabu (6/9) malam. Meski begitu, per pukul 21.38 WIB kemarin (11/6), harga Bitcoin Diamond turun 16,84% dalam 24 jam menjadi sebesar Rp 39.500 per BCD.

Selama satu bulan terakhir, harga aset ini turun tajam. Pada 8 Mei 2021 harga Bitcoin Diamond masih Rp 158.900.

Baca Juga: Bitcoin diamond dinilai berfundamental lemah

Bitcoin Diamond adalah fork bitcoin di ketinggian blok nomor 495866. Bitcoin Diamond menambah teknik baru dengan lightning network untuk transaksi yang lebih cepat dan efisien diterapkan di pembayaran harian.

Jumlah total BCD adalah 210 juta dan tidak akan ada lagi peningkatan. BCD memecahkan beberapa masalah, seperti lambatnya konfirmasi transaksi dan ambang batas terlalu tinggi anggota baru.

CEO Digitalexchange.id Duwi Sudarto Putra menuturkan, selain soal kecepatan konfirmasi transaksi, kelemahan bitcoin yang lain adalah biaya proses mahal dan privasi pengguna kurang terjamin. BCD menutupi kelemahan bitcoin tersebut.

Karena itu, Duwi menilai Bitcoin Diamond merupakan aset yang menarik. Mata uang kripto ini memberikan solusi dalam kecepatan transaksi menjadi delapan megabyte, biaya proses lebih murah dan privasi terjaga.

Baca Juga: Seberapa menarik Bitcoin jadi alat pembayaran di El Salvador? Ini kata CEO Indodax

Duwi menambahkan, Bitcoin Diamond juga bukan merupakan pesaing dari BTC, karena BCD masih mempertahankan fitur utama BTC. "Tapi seperti kita ketahui bahwa turun atau naiknya suatu harga dipengaruhi supply dan demand, tak terkecuali dengan BCD," kata Duwi.

Tapi CEO Triv Gabriel Rey menilai aset digital Bitcoin Diamond kurang memiliki fundamental baik. Kenaikan harga yang terjadi hanya dikarenakan sentimen El Salvador. "Sebenarnya tidak ada hubungannya. karena yang dilegalkan adalah bitcoin saja bukan fork-nya Bitcoin," kata dia pada KONTAN, Jumat (11/6).

Gabriel menyebut investor lebih baik berinvestasi pada koin utama seperti bitcoin dan tidak pada fork. "Karena secara hash rate, active, address, komunitas dan lain-lain, beberapa fork bitcoin ini sangat lemah secara fundamental," uar Gabriel.

Bagikan

Berita Terbaru

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia
| Sabtu, 26 April 2025 | 07:03 WIB

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia

Di tengah tren penguatan IHSG, dana asing masih keluar dari pasar saham, kendati nilainya tak sebesar pekan sebelumnya.

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan

Rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.829 per Jumat (25/4), menguat 0,26% dari hari sebelumnya.

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan

Prodia lewat anak usaha Prodia Diagnostic Line mulai mengoperasikan pabrik reagen baru untuk antisipasi permintaan medical check up. 

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:10 WIB

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah untuk menarik minat investasi mitas seperti nilai keekonomian, iklim investasi serta politik.

Sepertiga ke Jamban
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:07 WIB

Sepertiga ke Jamban

Ingat, kelak, tak ada bukti kesuksesan program makan bergizi gratis (MBG) kecuali anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas.

Emas Batangan Jadi Investasi Favorit Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Emas Batangan Jadi Investasi Favorit Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk

Sandra Sunanto, Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memilih kondisi yang stabil, kehati-hatian, dan memiliki nilai jangka panjang

Kementerian ESDM Mengumumkan Lima Kandidat Dirjen Migas
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Kementerian ESDM Mengumumkan Lima Kandidat Dirjen Migas

Kelima kandidat Dirjen Migas Kementerian ESDM berasal dari kalangan internal yang keputusannya menunggu Keppres.

Siloam Hospitals (SILO) Menangkap Peluang Penerapan KRIS
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Siloam Hospitals (SILO) Menangkap Peluang Penerapan KRIS

SILO melihat program KRIS sebagai peluang positif yang dapat mendorong pertumbuhan, khususnya bagi rumah sakit yang melayani pasien JKN.

Harga Emas Terkoreksi Tipis di Akhir Pekan
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Harga Emas Terkoreksi Tipis di Akhir Pekan

Pada Jumat (25/4) harga emas di pasar spot berada di US$ 3.298,3 terkoreksi 1,38% dibandingkan sehari sebelumnya.  

Strategi Bank Hadapi Gejolak Rupiah
| Sabtu, 26 April 2025 | 04:23 WIB

Strategi Bank Hadapi Gejolak Rupiah

Untuk menghilangkan kerentanan itu, maka reindustrialisasi yang menghasilkan ekspor dan substitusi impor menjadi kunci.

INDEKS BERITA

Terpopuler