Fintech Kerja Keras Genjot Pembiayaan di Luar Jawa

Rabu, 22 Januari 2025 | 03:45 WIB
Fintech Kerja Keras Genjot Pembiayaan di Luar Jawa
[ILUSTRASI. CEO GandengTangan Jezzie Setiawan (kiri) bersama Direktur Layanan Finansial Mekari Jansen Jumino (kanan) usai menandatangani kerja sama dalam perkuat pembiayaan UMKM di Jakarta, Selasa (21/11/2023). Dalam semangat Bulan Fintech Nasional, kedua perusahaan siap mengintegrasi layanan pinjaman model embedded financing melalui fitur Mekari Capital yang telah hadir sejak 2022. Memiliki nilai yang sama untuk mendukung pertumbuhan UMKM, Mekari dan GandengTangan siap memperkuat UMKM dengan sistem pendanaan yang inovatif lewat pinjaman uang dengan limit hingga Rp 2 Miliar./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/11/2023.]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap pembiayaan produktif terus digenjot. Ini sesuai target dan road map OJK yang menargetkan pembiayaan sektor produktif berkontribusi 40%-50% pada tahun 2025-2026.

Salah satu caranya adalah dengan mendorong pembiayaan di luar Jawa. Info saja, hingga Oktober 2024, pembiayaan fintech ke luar Jawa baru Rp 6,91 triliun, sedangkan di Jawa Rp 20,4 triliun.

Fintech peer to peer (P2P) lending GandengTangan menerangkan, sejak dua tahun terakhir telah memacu pembiayaan di luar Jawa. "Kami menjalin kerjasama dengan beberapa platform melalui integrasi system atau embedded financing dengan ekosistem mereka," ujar Chief Operating Officer GandengTangan Darul Syahdanul, Selasa (21/1).

Baca Juga: Pembiayaan Fintech P2P Lending 2024 Naik, Jauhi Pinjol Ilegal Ini, Pilih yang Resmi!

Darul menyampaikan, kerjasama ini memungkinkan perusahaan menjangkau lebih banyak peminjam di seluruh Indonesia. Kerjasama tersebut juga bisa mengurangi biaya marketing, ketersediaan data, transaksi keuangan, hingga proses penagihan.

Hasil riset internal GandengTangan menunjukkan ada potensi penyaluran hingga Rp 80 triliun di luar Jawa, khususnya di sektor logistik, perdagangan besar dan kecil. Darul bilang, saat ini outstanding pinjaman di luar Jawa baru 20%. 

PT Amartha Mikro Fintek juga memacu penyaluran produktif ke luar Jawa. VP Public Relations Amartha Harumi Supit bilang, porsi penyaluran Amartha di luar Jawa sekitar 60% terhadap total pembiayaan. 

Harumi mengatakan, Amartha berencana memperluas jangkauan di luar Jawa. Saat ini, Amartha beroperasi di 19 provinsi, meliputi Sumatra, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan, dengan total penyaluran lebih dari Rp 23 triliun ke 2,7 juta UMKM.

Baca Juga: Ini Daftar Pinjaman Online Resmi Terdaftar di OJK

PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran) mengaku penyaluran pembiayaan masih terpusat di Jawa. Ini karena pusat perekonomian di Indonesia masih di Jawa. 

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan berjanji meningkatkan penyaluran ke luar Jawa. Salah satu upayanya dengan memiliki sales point atau team sales di luar Jawa, seperti di Makassar hingga Balikpapan. "Hal ini sebagai upaya kami untuk dapat lebih banyak menyalurkan di luar Jawa," tutur dia. 

Ivan mengungkapkan, hingga saat ini porsi pembiayaan Akseleran di luar Jawa baru berkontribusi sekitar 6%-7% terhadap total penyaluran. Dia bilang, outstanding pembiayaan saat ini sudah mencapai Rp 650 miliar. Adapun TWP90 masih di bawah 1%.
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:20 WIB

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026

PTPPdi 2026 bakal fokus pada pengembangan usaha proyek-proyek konstruksi, baik di segmen building, infrastruktur, maupun EPC

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

INDEKS BERITA

Terpopuler