Fintech Mengincar Pembiayaan Pertanian

Senin, 04 Maret 2019 | 09:08 WIB
Fintech Mengincar Pembiayaan Pertanian
[]
Reporter: Ferrika Sari, Nur Qolbi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SALAH satu sektor prospektif yang menjadi incaran financial technology atau fintech adalah pertanian. Beberapa fintech merasakan sektor ini cukup prospek.

Misalnya fintech TaniFund, menargetkan penyaluran pinjaman hingga akhir tahun 2019 ini bisa mencapai Rp 100 miliar. Angka tersebut meroket 132,5% dibanding penyaluran saat ini yang sebesar Rp 43 miliar.

Jumlah pinjaman Rp 43 miliar tersebut mengalir ke ke 900 petani dari 20 kelompok tani di Pulau Jawa, tersebar dari Banten hingga Banyuwangi. Untuk tahun ini, TaniFund menargetkan bisa menyalurkan pinjaman hingga ke 5.000 petani.

Untuk mencapai target tersebut, Business Partner Lead TaniFund Lutfia Aisya mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pemasaran secara online. Pemasaran tersebut menitikberatkan pada pesan-pesan yang berisi dukungan ke petani lokal. Kami juga ingin memperluas area penyaluran kami di luar Pulau Jawa dan memiliki proyek budidaya yang berkelanjutan, ramah lingkungan, bahkan mungkin organik, kata Lutfia.

Hingga saat ini, menurut dia, budidaya tanaman yang paling banyak dijalankan oleh para petani yang diberikan pinjaman lewat TaniFund adalah budidaya buah melon dan semangka. Akan tetapi, jika dilihat dari segi besaran proyeknya yang paling besar adalah budidaya ikan gurame, kata dia.

TaniFund adalah anak perusahaan marketplace produk pertanian, TaniHub. Marketplace ini menghubungkan para petani dari berbagai daerah di Indonesia dengan para pelaku bisnis.

Ada juga iGrow menargetkan penyaluran pinjamannya hingga 2019 bisa mencapai Rp 190 miliar. Angka ini naik 46% dibandingkan total penyaluran pinjaman per tahun 2018 yang mencapai Rp 130 miliar.

Perusahaan ini juga menargetkan jumlah peminjam di tahun ini bisa meningkat, dari 7.500 menjadi 15.000. Para peminjam tersebut tersebar di Bangka, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Tahun ini, iGrow bakal mulai menjangkau daerah Kalimantan dan Papua.

Chief of Business Development iGrow Jim Oklahoma mengatakan, untuk mencapai target tersebut pihaknya mulai menggandeng pemberi pinjaman yang berbentuk lembaga. Memang selama ini pinjaman iGrow hanya berasal dari individu atau pemberi pinjaman ritel. Menurut Jim, sudah ada dua lembaga menjadi sumber dana iGrow, yakni satu bank dan satu multifinance.

Bagikan

Berita Terbaru

Sido Muncul (SIDO) Genjot Penjualan di Pasar Ekspor
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 05:20 WIB

Sido Muncul (SIDO) Genjot Penjualan di Pasar Ekspor

Bisnis ekspor SIDO juga tidak terdampak oleh pengenaan tarif tambahan 32% yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

Victoria Care Indonesia (VICI) Merawat Kinerja Paruh Kedua
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 04:20 WIB

Victoria Care Indonesia (VICI) Merawat Kinerja Paruh Kedua

VICI berupaya mempertahankan kinerjanya melalui strategi inovasi produk, yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Cetak Rekor! Hermes Birkin Pertama Terjual Seharga Rp 163 Miliar
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 04:15 WIB

Cetak Rekor! Hermes Birkin Pertama Terjual Seharga Rp 163 Miliar

Rekor harga tas Hermes tertinggi dalam lelang sebelumnya adalah tas Hermes Kelly berukuran 28 yang terbuat dari kulit buaya bertahtakan berlian. 

Kontribusi Manufaktur pada PDB Terus Menurun
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 04:10 WIB

Kontribusi Manufaktur pada PDB Terus Menurun

Penurunan kontribusi sektor manufaktur ke PDB bisa menyebabkan middle income trap di masa depan dan banyak masalah lainnya. 

Pemda Diminta Ikut Tanggung Anggaran Pensiun ASN
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 04:05 WIB

Pemda Diminta Ikut Tanggung Anggaran Pensiun ASN

Ini karena dalam jangka panjang, anggaran pensiun aparatur sipil negara (ASN) diperkirakan mencapai Rp 976 triliun. 

Tunggang-langgang Penjualan Mobil
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 04:00 WIB

Tunggang-langgang Penjualan Mobil

Agar penjualan bisa  naik, salah satu strategi yang kini menjadi andalan Gaikindo adalah penyelenggaraan pameran otomotif berskala nasional.

Grup Djarum Tambah Kepemilikan di SSIA, Kerek Harga ke Level Tertinggi Sepanjang Masa
| Jumat, 11 Juli 2025 | 19:04 WIB

Grup Djarum Tambah Kepemilikan di SSIA, Kerek Harga ke Level Tertinggi Sepanjang Masa

Pada tahun 2024 Grup Djarum juga telah menjadi pemegang 36,5% saham PT Surya Cipta Swadaya, anak usaha SSIA.

RAFI dan Perusahaan Pinjol Penggugat PKPU Jajaki Kesepakatan Perdamaian
| Jumat, 11 Juli 2025 | 14:35 WIB

RAFI dan Perusahaan Pinjol Penggugat PKPU Jajaki Kesepakatan Perdamaian

Liabilitas PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) membengkak di 2024, salah satunya bersumber dari pinjaman online.

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.906.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.750.000 per gram.

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global

Langkah Donald Trump justru lebih merugikan ekonomi AS dan menekan mata uangnya sendiri, ketimbang berdampak negatif terhadap negara lain.​

INDEKS BERITA

Terpopuler