FKS Food and Ingredients Bakal Ambil Saham Baru Tiga Pilar (AISA)

Jumat, 09 Agustus 2019 | 06:58 WIB
FKS Food and Ingredients Bakal Ambil Saham Baru Tiga Pilar (AISA)
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) akan segera mendapat suntikan dana dari hasil penerbitan saham baru (private placement).

Perusahaan yang berminat mengambil saham AISA adalah PT FKS Food and Ingredients (FKS FI). Keduanya bahkan telah meneken kontrak pada 6 Agustus 2019.

Berdasarkan prospektus ringkas, FKS FI akan mengambil saham AISA di Rp 210 per saham. Apabila diambil seluruhnya oleh FKS FI, maka AISA akan mendapat dana segar Rp 329,47 miliar. Namun, transaksi ini bisa terjadi apabila AISA telah memenuhi persyaratan pendahuluan yang wajib dipenuhi paling lambat 7 Oktober 2019.

Baca Juga: Masih ada 107 emiten belum menyampaikan laporan keuangan semester I-2019

Di antaranya, kewajiban perizinan pelaksanaan penerbitan saham baru dari regulator, pemberi pinjaman atau kreditur serta pihak ketiga yang disyaratkan berdasar ketentuan dan perjanjian.

AISA juga harus telah mendapat izin dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Untuk itu, AISA akan menggelar RUPSLB hari ini. AISA juga harus bebas ketentuan hukum dan beberapa peristiwa negatif lainnya.

AISA menjelaskan, usai aksi korporasi ini, kepemilikan pemegang saham akan terdilusi 32,77%. Sehingga kepemilikan publik akan berkurang menjadi 38,66% dari sebelumnya 57,51%.

Dana hasil private placement akan digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan. Terutama menurunkan rasio utang terhadap ekuitas, modal kerja kegiatan operasional dan meningkatkan likuiditas AISA.

Ketua Umum Forum Investor Retail AISA (Forsa) Deni Alfianto Amris mendukung aksi korporasi ini sepanjang menunjukkan good corporate governance (GCG). Selain itu, FKS FI dan AISA bisa membentuk sinergi yang baik. "Investor main di hulu dan AISA di hilir," terang dia.

Deni berpendapat, manajemen AISA memanfaatkan investor baru dengan meminta harga private placement di Rp 600. Sehingga AISA bisa mendapat dana Rp 941,34 miliar dan memiliki sisa dana Rp 500 miliar untuk membayar obligasi.

Sekretaris Perusahaan AISA Michael Hadylaya hanya berharap RUPSLB berjalan dengan baik.

Baca Juga: Erajaya (ERAA) aktif bangun ekosistem IoT di semester I 2019

Bagikan

Berita Terbaru

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

INDEKS BERITA

Terpopuler