Fluktuasi Harga Nikel Jadi Kendala Kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih akan menghadapi sejumlah tantangan pada semester II – 2025. Seperti fluktuasi harga nikel hingga beban produksi yang bisa menekan margin. Namun proyek smelter Bahadopi dan Pomalaa diharapkan bisa memperkuat profitabilitas ke depan.
Pada semester I – 2025, INCO mencetak penurunan laba bersih sebesar 32% secara tahunan alias year on year/(yoy) menjadi US$ 25,2 juta. Pendapatan INCO juga turun 11% secara yoy menjadi US$ 426,7 juta, karena harga jual rata-rata (ASP) nikel matte turun 5% menjadi US$ 12.014 per ton.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan