Fokus di Pasar Domestik, Bukit Asam (PTBA) Menargetkan Produksi 27,3 Juta Ton

Kamis, 24 Januari 2019 | 09:01 WIB
Fokus di Pasar Domestik, Bukit Asam (PTBA) Menargetkan Produksi 27,3 Juta Ton
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harga batubara cenderung turun, situasi tersebut tidak menyurutkan rencana PT Bukit Asam (PTBA) untuk mengerek produksi batubara sepanjang tahun 2019. Manajemen PTBA menargetkan mampu memproduksi batubara sebanyak 27,3 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 3,61% dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun lalu yang mencapai 26,35 juta ton.

Tak hanya soal produksi, meski harga batubara untuk kebutuhan dalam negeri dipatok senilai US$ 70 per ton, PTBA tetap mempertahankan porsi penjualan terbesarnya ke pasar domestik.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Suherman, mengemukakan dari rencana target produksi sebanyak 27,3 juta ton, penjualan batubara ke pasar dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) tetap paling besar. "Sekitar 55%-60% dari total penjualan menyasar pasar domestik," ungkap dia kepada KONTAN, Rabu (23/1).

Namun untuk tahun ini, manajemen PTBA juga memprediksikan penjualan batubara ke pasar ekspor bakal meningkat, yakni mencapai 14,7 juta ton dari realisasi tahun sebelumnya sekitar 12 juta ton. Maklumlah, PTBA memiliki rencana meningkatkan produksi batubara kalori tinggi sebesar 5 juta ton pada tahun ini. Dari jumlah itu, Jepang menjadi salah satu pasar PTBA untuk menjual batubara berkalori tinggi.

Selama ini, mayoritas produksi batubara PTBA berasal dari tambang Air Laya, Muara Tiga Besar dan Banko Barat yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Cadangan tertambang batubara PTBA sebenarnya masih cukup besar, yakni mencapai 3,3 miliar ton.

Demi melancarkan target peningkatan produksi batubara pada tahun ini, PTBA sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 6,5 triliun.

Belanja modal itu akan dipakai untuk investasi rutin, seperti pergantian atau pembaruan peralatan produksi operasional perusahaan, serta peningkatan kapasitas pelabuhan. "Sumber anggaran belanja modal ini masih menggunakan dana internal," ungkap Suherman.

 

Rencana akuisisi

Selain menggenjot produksi dan meningkatkan porsi ekspor, pada tahun ini PTBA memiliki rencana untuk mengakuisisi tambang batubara baru. Saat ini, tim dari pengembangan bisnis PTBA tengah melakukan pengkajian atas tambang-tambang yang akan menjadi sasaran akuisisi tersebut.

Sebab, dalam melakukan akuisisi PTBA masih mempertimbangkan kualitas batubara, akses, serta harganya. Namun Suherman masih enggan menyebutkan di mana lokasi tambang yang dibidik PTBA serta berapa kapasitas produksinya. "Belum ada informasi yang dapat disampaikan mengenai rencana akuisisi," ujar dia.

Berkenaan dengan pendapatan dan laba bersih, Suherman juga belum dapat menyampaikan pencapaian pendapatan dan laba bersih pada tahun lalu. "Untuk tahun ini target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 7% hingga 15%," kata dia.

Per September 2018, PTBA mencatatkan pendapatan senilai Rp 16,04 triliun, naik 20,70% ketimbang tahun 2017 sebesar Rp 13,29 triliun. Adapun laba bersih pada kuartal III 2018 sebesar Rp 3,92 triliun, naik 49,04% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,63 triliun.

Tahun lalu, PTBA memproduksi batubara mencapai 26,53 juta ton. Itu artinya melampaui kuota yang sebesar 25,5 juta ton, dengan volume penjualan sepanjang 2018 mencapai 24,70 juta ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Tarif Trump dan Menimbang Skenario Terburuk Nasib Industri Sawit
| Jumat, 11 April 2025 | 10:02 WIB

Tarik Ulur Tarif Trump dan Menimbang Skenario Terburuk Nasib Industri Sawit

Memindahkan ekspor dari AS yang porsinya bisa mencapai 10% dari total ekspor ke pasar alternatif bukan perkara mudah.

Masih Menunggu Beleid PPh Final UMKM 0,5%
| Jumat, 11 April 2025 | 09:43 WIB

Masih Menunggu Beleid PPh Final UMKM 0,5%

Pemerintah sebelumnya memastikan kebijakan pajak penghasilan (PPh) final 0,5% bagi UMKM akan diperpanjang hingga tahun ini

Pelaporan SPT Tahunan Baru Mencapai 63,95%
| Jumat, 11 April 2025 | 09:39 WIB

Pelaporan SPT Tahunan Baru Mencapai 63,95%

Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) per 10 April 2025 mencapai 12,65 juta

Ada Waktu Meningkatkan Posisi Tawar
| Jumat, 11 April 2025 | 09:35 WIB

Ada Waktu Meningkatkan Posisi Tawar

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan menunda tarif impor resiprokal yang dikenakan pada sebagian besar negara selama 90 hari 

Siap-Siap, Utang Triliunan Rupiah Akan Jatuh Tempo
| Jumat, 11 April 2025 | 09:30 WIB

Siap-Siap, Utang Triliunan Rupiah Akan Jatuh Tempo

Nilai utang pemerintah yang jatuh tempo di tahun ini akan mencapai puncaknya pada bulan Juni mendatang

 Tahun ini AKR Corporindo (AKRA) Bidik Penjualan Lahan Industri Seluas 110 Hektare
| Jumat, 11 April 2025 | 09:07 WIB

Tahun ini AKR Corporindo (AKRA) Bidik Penjualan Lahan Industri Seluas 110 Hektare

Anak usaha AKR, yaitu BKMS selaku pengembang kawasan industri JIIPE, gencar memasarkan penjualan lahan kepada investor.

Profit 33,15% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket Lagi (11 April 2025)
| Jumat, 11 April 2025 | 08:57 WIB

Profit 33,15% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket Lagi (11 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 April 2025) 1 gram Rp 1.889.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,15% jika menjual hari ini.

Utang Jumbo AS Jatuh Tempo di 2025-2028, Tarif Trump Sulut China Jual US Treasury
| Jumat, 11 April 2025 | 08:42 WIB

Utang Jumbo AS Jatuh Tempo di 2025-2028, Tarif Trump Sulut China Jual US Treasury

Merujuk laporan The Bureau of The Fiscal Service, per Maret 2025, nilai outstanding utang jatuh tempo AS pada 2025-2028 mencapai US$ 16,8 triliun.

Ragu dan Takut, Pemegang Saham Pengendali Minim Akumulasi Saat IHSG Anjlok Signifikan
| Jumat, 11 April 2025 | 08:33 WIB

Ragu dan Takut, Pemegang Saham Pengendali Minim Akumulasi Saat IHSG Anjlok Signifikan

Pasar saham belum kondusif seiring volatilitas yang meningkat, ketidakpastian global, dan kekhawatiran terhadap potensi koreksi lanjutan

Upaya Indonesia Mengamankan Pasar Udang di AS
| Jumat, 11 April 2025 | 07:55 WIB

Upaya Indonesia Mengamankan Pasar Udang di AS

KKP terus berupaya meminimalkan dampak kebijakan tarif yang diberlakukan Pemerintah AS terhadap produk perikanan Indonesia, termasuk udang.

INDEKS BERITA

Terpopuler