KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Charnic Capital Tbk (NICK) berencana mengantarkan PT Fuji Finance Indonesia menjadi perusahaan publik melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Target realisasnya pada kuartal III-2019 nanti.
Fuji Finance akan melepas 25%-30% saham. "Kami harapkan setelah Fuji melakukan IPO bisa meningkatkan profil dan meningkatkan valuasi perusahaan sehingga portofolio perusahan juga bisa meningkat," tutur Anton Santoso, Direktur Utama PT Charnic Capital Tbk dalam paparan publik, Rabu (10/4).
Mengintip informasi dalam laporan keuangan Charnic Capital tahun lalu, mereka melakukan penyertaan saham sebanyak 20% atau senilai Rp 20 miliar pada Fuji Finance pada 6 Agustus 2018. Status Fuji Finance kini adalah entitas asosiasi mereka.
Fuji Finance memiliki aset Rp 99,18 miliar dan liabilitas Rp 218,73 miliar. Sementara pendapatan dan laba komprehensif tahun berjalan masing-masing sebesar Rp 5,39 miliar dan Rp 2,82 miliar.
Selain mengantarkan Fuji Finance tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Charnic Capital berminat menambah porsi kepemilikan saham. Alasannya, Fuji Finance memiliki potensi bisnis yang menjanjikan karena fokus dalam pembiayaan proyek infrastruktur pemerintah.
Sementara tahun ini, Charnic Capital mengejar pertumbuhan pendapatan 20%. Kalau pendapatan usaha tahun lalu Rp 8,16 miliar, berarti target pendapatan usaha tahun ini sebesar Rp 9,79 miliar.
Asal tahu, Charnic Capital adalah perusahaan investasi yang juga menyewakan kantor di Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta. Ikatan kontrak sewanya selama dua tahun hingga tiga tahun ke depan. "Pendapatan dari bisnis sewa akan stabil dan sekarang okupansinya sudah 100%," terang Anton.