KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ekonomi Indonesia yang masih kuat di tengah ancaman resesi global, nyatanya belum mampu menurunkan imbal hasil alias yield surat berharga negara (SBN). Hal ini akan memberatkan anggaran pemerintah, lantaran nilai bunga utang yang harus dibayarkan nantinya menjadi lebih besar.
Untuk diketahui, yield SBN dengan tenor 10 tahun, yang merupakan acuan, kini berada di level 7,44%, naik dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar 6,27%. Tingkat yield SBN itu masih lebih tinggi dibanding obligasi negara Filipina untuk tenor yang sama, yakni sebesar 7,2%. Yield SBN 10 tahun juga sedikit di atas instrumen serupa terbitan India yang imbal hasilnya 7,43%.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.